Pemerintahan Kesultanan Papekat
Kronologi;
1660 Kesultanan Papekat di tubuhkan
10 Apr 1815 Letusan gunung berapi Tambora memusnahkan kerajaan.
Sultan
1794 - 10 Apr 1815
Abdul Muhammad
(d. 1815)
Sejarah Kerajaan
Papekat (Pekat).
Dimasa
pemerintahan kabupaten Dompu,nama Pekat saat ini merupakan nama sebuah desa
yang terletak di wilayah kecamatan Pekat – Calabay Dompu (Nama Ibu Kota
Kecamatan Pekat) Konon nama Pekat berasal dari kata “Pepekat”.
Kerajaan
kecil ini tidak banyak meninggalkan atau menyimpan bukti-bukti untuk mendukung
keberadaan kerajaan tersebut dari dulu bahkan hampir dikatakan tidak ada sama
sekali,hanya nama Pekat kini merupakan nama sebuah desa di kawasan lereng
gunung Tambora. Catatan sejarah menyebutkan,meskipun suatu kerajaan kecil
tetapi Pekat saat itu terus berdiri dengan izin oleh pemerintah penjanjah VOC
terutama untuk membendung pengaruh dari Kerajaan Makassar pada masa itu supaya
dapat membentuk kekuatan di situ. Maka dengan Pekat pihak VOC mengikat terus
persahabatan yang baik sekali, tetapi akibat gunung Tambora meletus,akhirnya
penduduk di Kerajaan Pekat musnah seluruhnya kemudian bekas kerajaan Pekat
digabung kan dengan wilayah kekuasaan Kerajaan dompu hingga sekarang ini.
Gunung
Tambora Meletus pada tanggal 10 – 11 April 1815, dalam catatan sejarah Dompu
letusan Tambora yang paling dahsyat yakni letusan pada tanggal 11 April 1815
yang mengakibatkan beberapa Kerajaan kecil yang terletak di sekitar Tambora
menjadi sasaran empuk musibah tersebut sehingga 3 Kerajaan kecil tersebut
musnah. Pralaya (Malapetaka) tersebut tampaknya di satu sisi berdampak positif
bagi berkembangan Kerajaan Dompu, sebab setelah sekian tahun lamanya dalam
perkembangan selanjutnya wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu bertambah luas
wilayahnya kerana bekas wilayah 3 Kerajaan kecil pernah musnah akibat letusan
Tambora tersebut akhirnya masuk kedalam wilayah Kerajaan (Kesultanan) Dompu
hingga sekarang ini. Dengan bertambahnya wilayah Kesultanan Dompu tersebut
(Pekat,Tambora dan sebagian wilayah Kerajaan Sanggar) maka merupakan suatu pertanda kelahiran baru bagi DOMPU BOU (Dompu Baru),
yakni pergantian antara Dompu Lama dan Dompu Baru. Peristiwa tersebut
menggambarkan kelahiran wilayah Dompu yang bertambah luas wilayahnya. 11 April
1815 Tambora meletus dengan dahsyatnya, akibat letusan Tambora wilayah Dompu
dikemudian hari bertambah luasnya meliputi bekas Kerajaan Pekat, Kerajaan
Tambora. DOMPU YANG BARU pun akhirnya lahir. Oleh ahli sejarah Prof.DR.Helyus
Syamsuddin.PHd, peristiwa 11 April 1815 tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari bermakna dan
dasar yang kuat sehingga 11 April dijadikan sebagai hari lahir atau hari jadi
DOMPU. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah (Perda) No.18 tanggal 19 Bulan Jun
2004 ditetapkan bahawa tanggal 11 April 1815 sebagai hari lahir/hari jadi Dompu.
No comments:
Post a Comment