Saturday, November 3, 2012
PULAU SOCOTRA-PULAU SERIBU KEUNIKKAN...
Pulau yang kaya dengan fenomena aneh ini terletak di lautan hindi berdekatan denganYaman dan Somalia. Tempat eksotik yang misteri ini menyimpan pelbagai keindahan yang berbeza dari berbagai tempat di belahan dunia lainnya. Suasana maupun tumbuhannya akan membuat anda merasa bukan sedang berada di bumi. Inilah fenomena Pulau Socotra yang ke-eksotisan-nya menyimpan suatu fenomena yang misteri.
Sekilas mengenai Pulau Socotra
Mungkin sebagian dari anda sudah pernah mendengar tentang pulau ini. Pulau Socotra terletak di negara Yaman dengan luas 3796km persegi. Sekilas kita akan menganggap pulau ini seperti pulau biasa, tetapi jika anda berada di pulau itu, percayalah, anda akan merasa seperti berada di planet lain. Pulau yang berpenduduk sekitar 42ribu lebih ini memiliki keunikan tersendiri di bandingkan dengan pulau-pulau lainnya yang akan saya bahas nanti.
Sejarah pulau Socotra
Nama socotra berasal dari bahasa sansekerta, 'sukhadhara dvipa' yang berarti "pulau kebahagiaan". Menurut sejarah, penduduk pulau socotra telah memeluk Kristann sejak tahun 52 setelah masehi. Pada abad 10, seorang ahli geografi Arab yang bernama Abu Muhammad Al-Hassan Al-Hamdani menyatakan bahwa pada masanya, penduduk Socotra majoriti memeluk agama Kristian. mereka juga telah mempraktikkan ritual sihir kuno. Pada tahun 1507, armada Portugis mendarat di pulau ini.
Tujuan mereka adalah untuk menghentikan perdagangan Arab dari Laut Merah ke Samudera Hindi serta untuk menghapuskan aturan-aturan Islam dalam perdagangan tersebut. Namun, penaklukkan Portugis ini tidak berjalan lancar kerana penduduk setempat menentang mereka. Pada tahun 1511, pulau ini dikuasai oleh Kesultanan Mahra. 456 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 30 November 1967, Pulau Socotra menjadi sebahagian dari Republik Rakyat Yaman Selatan yang pada saat ini telah berubah menjadi Republik Yaman.
Geografi dan Iklim
Pulau Socotra termasuk tempat yang paling terisolasi di dunia. Sebenarnya Socotra merupakan sebuah kepulauan. Pulau Socotra sendiri merupakan pulau utama, sedang 3 pulau kecil lainnya bernama pulau Abd Al Kuri, Pulau Samhah,dan Pulau Darsa. Puncak tertinggi di Pulau Socotra adalah pegunungan Haghier dengan ketinggian 1500m dari permukaan laut. Iklim di pulau ini diklasifikasikan sebagai iklim sederhana dengan suhu tahunan rata-rata diatas 18 darjah Celcius.
Flora dan Fauna
Inilah yang membuakant pulau ini begitu terkenal akan keeksotisannya, sekaligus menjadi misteri tersendiri. Karakteristik iklim dan geologi pulau ini yang unik menjadikan flora-flora yang tumbuh di pulau ini unik dan langka. Bahkan floranya termasuk tumbuhan endemik, jadi tumbuhan tersebut hanya ada di pulau Socotra. Ada pula beberapa tumbuhan yang terancam pupus hidup di pulau ini.
Flora dengan bentuk aneh seperti pohon Darah Naga (Dracanea Cinnabari) menjadi ikon khas pulau ini. Konon getah pohon ini digunakan penduduknya sebagai ubat dari segala penyakit. Flora unik lainnya adalah tanaman raksasa Dorstenia, Dendrosicyos, pohon Delima Socotra yang subur (punica protopunica).
Disisi fauna, pulau ini juga memiliki spesies burung endemik seperti Socotra Starling Onychognathus Frater, Socotra Sunbird Nectarinia Balfouri, Socotra Sparrow Passer Insularis,dan Grosbeak Socotra Rhynchostruthus Socotranus. Ada juga Burung Penyanyi Socotra, incana incana. Kelawar adalah satu-satunya mamalia asli pulau Socotra. Pulau ini juga memiliki spesies endemik terumbu karang. Akan tetapi haiwan-haiwan yang dibawa oleh manusia seperti ayam, kambing, lembu, dll dikhuatirkan akan merosakkan flora-flora asli pulau tersebut di masa depan.
Pengiktirafan Oleh UNESCO
Pulau ini diakui UNESCO sebagai tapak warisan alam dunia pada Julai 2008. kerajaan setempat serius menjalankan kerja2 perlindungan di kawasan lingkungan di pulau ini hingga tidak dibangunnya fasiliti bagi pengunjung seperti hotel, restoran, dan bangunan lainnya meskipun pulau ini memiliki potensi sebagai tempat pelancongan yang luar biasa.
Hal Lain Mengenai Pulau Ini
Bahasa asli penduduk di pulau ini adalah Bahasa Semitic Soqotri yang hanya diucapkan di pulau Socotra. Terlepas dari keindahan alam Pulau Socotra, banyak ilmuwan yang tertarik dan meneliti pulau yang memiliki flora dan fauna yang bisa saya katakan "lain dari yang lain" ini,he..he..he. Sebagian ilmuwan berpendapat flora dan fauna di pulau ini merupakan spesies yang hidup di masa lampau dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya. Kerana letak pulau yang terisolasi dan karakteristik iklimnya yang unik, flora dan fauna ini bisa bertahan hidup hingga saat ini. Demikianlah sekilas mengenai Pulau Socotra,dengan segala keunikan dan keindahan alamnya, tidak hairanlah jika UNESCO dan pemerintah Yaman ber mati-matian mempertahankan kelestarian pulau ini.
ARABHAR-ULAR TERBANG...
The Arabhar adalah cryptid baru yang tinggal di Arab Saudi. Tampaknya menjadi ular terbang atau meluncur. Tidak diketahui apakah makhluk dengan sayap atau meluncur dengan semacam berlayar, tetapi yang terakhir tampaknya lebih mungkin.
Satu kemungkinan adalah bahwa makhluk ini terbang dengan meluncur menggunakan flaps kulit pada sisinya, dengan flaps ini mungkin terhubung dengan tulang menonjol keluar, seperti embel-embel dari suatu amargasaurus.
Tidak ada yang boleh memastikan tentang identiti makhluk atau apapun tentang hal itu sampai informasi lebih dibuat umum setakat ini
MEGALODON-JERUNG RAKSASA PURBA..
Nenek moyang dari Great White Shark ini hidup sekitar 1-25 juta tahun lalu dan memiliki panjang tubuh sekitar 40 sampai 60 meter!!bandingkan dengan jerung putih terbesar yang hanya mempunyai panjang tubuh 15-20 meter …
Sebenarnya Megalodon yang masih hidup belum pernah ditemukan apalagi didokumentasikan. Akan Tetapi meurut para ahli biologi dan marine arkeologi mereka masih boleh menemukan sisa-sisa gigi dari Megalodon di dalam laut, dan fossil gigi megalodan yang paling muda masih berumur antara 10,000-15.000 tahun yang lalu. ertinya, untuk skala evolusi dan fossil umur 10.000 tahun ini masih termasuk “kelmarin” dibandingkan zaman dinosaurus yang telah pupus ratusan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Banyak para ahli Cryptozoology percaya jika Megalodon masih ada yang eksis di dunia,paling jumlahnya sangat-sangat sedikit dan hidup di perairan dalam yang jarang tersentuh manusia.
MONGOLIAN DEATH WORM-CACING DARAH
Raksasa yang tinggal dikawasan gurun gobi ini termasuk dalam golongan
mahluk kritozoologi. Wujudnya berupa sesosok cacing gemuk, dengan
panjang antara 2-5 kaki (0.6 s/d 1.5 meter), warna kuning katanya sangat
menarik perhatiannya
Kemampuan mengerikan lainnya adalah, mahluk ini dapat menyemburkan racun berwarna kuning ketika diserang serta kemampuan untuk membunuh dari jarak jauh (sengatan listrik)
Salah seorang penyelidik haiwan ini adalah seorang penulis bernama Ivan Mackerle, mengatakan dalam tulisannya di majalah Fate (Jun 1991) bahwa monster ini membunuh mangsanya dengan sengatan listrik. Ahli biologi dari Inggeris bernama Karl Shuker berhasil mendapatkan perhatian dari pemerintah inggeris untuk meneliti mahluk ini lebih lanjut dan melancarkan bukunya pada tahun 1996 yang berjudul The Unexplained.
Diikuti oleh yang lain setelah tahun – tahun berikutnya, beberapa pelajar menulis penelitian tentang haiwan ini dan karya tulisan tersebut dicetak ulang dalam bentuk buku berjudul The Beasts That Hide From Man. Sedangkan Loren coleman menulis penelitian haiwan ini dalam buku berjudul Cryptozoology A to Z
Sebuah ekspedisi gabungan dilakukan pada tahun 2005 oleh Centre for Fortean Zoology dan E-Mongol untuk meneliti dan melaporkan kewujudan haiwan ini.dalam ekspedisi tersebut tidak menemukan bukti apapun tentang kewujudan haiwan ini. Tapi adanya teori kemungkinan tentang keberadaan haiwan ini di dasar tanah wilayah gurun gobi, sepanjang area mongolia/ perbatasan china.
BIGFOOT-MAKHLUK BESAR BERBULU
Makhluk besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkaukan. Di Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Tidak jelas apakah itu species baru dari monyet ataukah sebuah missing link dari evolusi manusia?
Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik fikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.
Ada atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto, dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah bahwa mereka ada. Tidak pernah ditemukan kesannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup atau mati.
Baru2 ini 2 orang pemburu mengklaim telah menemukan mayat sang raksasa itu di wilayah utara Georgia, negeri bahagian Amerika Syarikat. Kedua pemburu yang tidak disebut namanya itu adalah teman dari Tom Biscardi, pimpinan “Penjejak Bigfoot”, sebuah kelompok yang sejak lama memang mencari jejak mahluk legenda ini.
Bigfoot adalah mahluk legendaris yang sampai sekarang belum benar-benar boleh dibuktikan apakah memang ada atau hanya sekadar khayalan penulis fiksyen. Khabar penemuan Bigfoot ini segera menarik minat ribuan orang yang bergegas mengakses tapak kelompok Biscardi (www.searchingforbigfoot.com). Hasilnya, tapak itu crash kerana tak kuat menanggung beban banyaknya pengakses.
Subscribe to:
Posts (Atom)