Ular siput (
Pareas carinatus ) adalah sejenis
ular kecil dari anggota
suku dikhaskan Colubridae. Dinamai demikian baik kerana Mangsa utamanya adalah
siput kecil, maupun kerana gerakannya yang lambat seperti mangsanya itu. Dalam
bahasa Inggeris ular ini Dikenali sebagai
keeled slug-ular atau
keeled slug ular makan , merujuk pada sisik-sisik vertebralnya (
keeled ).
Pengenalan
Ular kecil yang bertubuh ramping, cenderung kurus. Panjang Tubuh jumlah hingga sekitar 60
cm . Coklat
kusam, coklat muda atau coklat kekuningan Agak di Sisi sebelah atas,
dengan Belang-Belang hitam yang tipis dan samar-samar di Sepanjang
tubuhnya, kecuali pola X memanjang berwarna hitam tegas di atas tengkuk.
[1]
Sisi bawah Tubuh (berkenaan dgn perut) kuning atau kekuningan, dengan bintik-bintik Halus gelap atau kemerahan. Kepala menjendol besar dengan moncong tumpul Agak XChat. Mata relatif besar, dengan
iris berwarna kuning kecoklatan. Ekor kurus meruncing.
Tersamar di antara
serasah dedaunan
Ular ini
tidak memiliki celah Saksama di antara Komunikasi di-Komunikasi di
[2] dagunya (
alur mental ). Di antara Komunikasi di hidung (hidung) dan mata terdapat dua buah Komunikasi di, yakni Loreal dan preokular. Perisai bunyi bibir (bibir) atas 7-9 buah, dipisahkan dari mata oleh 2-4 sisik kecil-kecil. Sisik-sisik dorsal (punggung) dalam 15 deret di tengah badan, sisik-sisik vertebra (yang paling atas, di atas Tulang punggung)
sedikit membesar dan berlunas Pamah . Perisai-Komunikasi di berkenaan dgn perut (perut) berjumlah 170-184 buah; Komunikasi di
anal (dubur) tunggal; Komunikasi di subkaudal (bawah ekor) 60-88 buah, tak berpasangan.
[1]
Kebiasaan, dan penyebaran
Aktif di malam hari (
nokturnal ), ular siput biasa ditemui di
hutan-hutan Dataran Pamah dan hutan pergunungan yang Lembap, persekitaran perkebunan hingga ke dekat Pemukiman. Sering memanjat
vegetasi Penutup tanah di tempat-tempat lembap, ini ular memburu dan memangsa Fleet
siput
dan siput tak bercangkang. Tak jarang pula ular ini dijumpai menjalar perlahan di lantai hutan dan di dekat batang udara. Nota dari
Berastagi menunjukkan bahwa ular ini didapati hingga ketinggian 1,300
m dari aras laut. Ular siput bertelur hingga 8 butir Kelulusan.
[3]
Ular ini tidak berbisa, Sebaliknya tak dapat menggigit Manusia. Akan
tetapi perilakunya ketika merasa terancam mirip dengan ular berbisa;
Leher dan Tubuh bahagian depan ditarik melengkung membentuk Huruf S,
kemudian secepat Menggemparkan ular ini mematuk ke depan. Namun sesungguhnya manusia itu menyaksikan mulutnya terlampau sempit untuk membuka dan menggigit Ujung jari sekalipun. Dengan
demikian sebetulnya Gerakan itu hanya berfungsi untuk menakut-nakuti si
pengganggu belaka, tanpa dapat melukai sedikitpun.
Celakanya, karena perilakunya itu ular siput kerap dibunuh orang. Karena
lambannya, ular ini juga tidak jarang tergilas kendaraan ketika
menyeberang jalan atau Sebaliknya tidur bergelung di jalan yang hangat
di waktu malam.
Pareas carinatus memiliki dua anak jenis
[3] [4] :
- Pc carinatus menyebar luas di Asia Tenggara , mulai dari Myanmar , Thailand , Vietnam , Laos , Cambodia , Cina selatan (Yunnan), Semenanjung Malaya , serta Indonesia ( Borneo , Sumatera , Jawa , Bali , dan Lombok ).
- Pc unicolor (Bourret, 1934) Terhingga di Cambodia.
Jenis yang serupa
Ular siput Belang (
Pareas nuchalis ) memiliki perisai-perisai, Bentuk Tubuh dan perilaku yang amat serupa dengan
Pareas carinatus . Keduanya SULIT untuk dibedakan, kecuali dengan menghitung jumlah sisik-sisiknya.
P. nuchalis memiliki 8-9 Komunikasi di atas bunyi bibir,
207-218 berkenaan dgn perut Komunikasi di, dan
105-108 Komunikasi di subkaudal. Ular ini dijumpai Terhingga (
endemik ) di Borneo, hutan-hutan di Dataran Pamah tidak lebih dari ketinggian 500 m dari aras laut.
[5]