Tuesday, January 8, 2013

KESULTANAN BIMA (1640-KINI)

Bendera Kesultanan Bima
 
[Bima Bendera Kesultan]
Kronologi;

750M                       Kerajaan BIMA kuno di tubuhkan,sebuah kerajaan Hindu
 
1640                       Kesultanan BIMA ditubuhkan SETELAH memeluk Islam

26 May 1792                Dutch protectorate.



Sultan

1) 1 Jul 1695 - 23 Jan 1731  Hasanuddin Muhammad Ali         (b. 1689 - d1731)
 
2)23 Jan 1731 - 27 May 1748  Alauddin Muhammad               (b. 1706 - d. 1748)
 
3)27 May 1748 - 28 Jun 1751  Kamalat (f) -Sultana            (b. 1728 - d. 1753)
 
4)28 Jun 1751 - 31 Aug 1773  Abdul Karim Muhammad            (b. 1735 - d. 1773)
 
5)31 Aug 1773 - 14 Jul 1817  Syafiuddin Abdul Hamid Muhamm   (b. 1762 - d. 1817)
 
6)14 Jul 1817 - 29 May 1854  Ismail Muhammad                 (b. 1797 - d. 1854)
 
7)29 May 1854 - 10 Aug 1868  Abdullah Muhammad              (b. 1844 - d. 1868)
 
8)29 May 1854 - 10 Aug 1868  Muhammad Yakub -Regent

9)10 Aug 1868 - 30 Jun 1881  Abdul Aziz                       (d. 1881)
 
10)30 Jun 1881 -  6 Dec 1915  Ibrahim                        (b. 1866 - d. 1915)
 
11)16 Dec 1915 - 11 Jul 1951  Muhammad Salehuddin           (b. 1889 - d. 1951)
 
----------------11 Jul 1959 -  3 May 2001  Interregnum

12)17 jun 2001            Sultan ISKANDAR ZULKARNAIN SHAH    (B.1964)

 Sejarah Kesultanan Bima(1620-kini)


Istana Sultan Bima di tahun 1949
Sultan Muhammad Salahuddin (bertahta 1920-1943)
Sultan Muhammad Salahuddin bersama tamu tentara Belanda (tahun 1949)
 
Kesultanan Bima adalah kerajaan yang terletak di Bima.Nusa tenggara ,indonesia,adalah sebuah kesultanan yang berdaulat.serta teguh mengamal ajaran islam..kesultanan ini juga antara penyebar islam sejati
.Penduduk daerah ini dahulunya beragama Hindu/Syiva. Pada masa Pemerintahan Raja XXVII,yang bergelar “Ruma Ta Ma Bata Wadu”. Menurut BO (catatan lama Istana Bima), menikah dengan adik dari isteri Sultan Makassar Alauddin bernama Daeng Sikontu, puteri Karaeng Kassuarang. Ia menerima/memeluk agama Islam pada tahun 1050 H atau 1640 M, kemudian raja atau Sangaji Bima tersebut digelari dengan “Sultan” yaitu Sultan Bima I, beliau inilah dengan nama Islam-nya “Sultan Abdul Kahir”. Setelah Sultan Bima I mangkat dan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Abdul Khair Sirajuddin sebagai Sultan II, maka sistem pemerintahannya berubah dengan berdasarkan “adat dan Hukum Islam”. Hal ini berlaku sampai dengan masa pemerintahan Sultan Bima XIII (Sultan Ibrahim). Sultan Abdul Khair Sirajuddin adalah putera dari Sultan Abdul Kahir. Dilahirkan bulan + April 1627 (Ramadan 1038 H), bergelar Ruma Mantau Uma Jati. Ia juga bernama La Mbila, orang Makassar menyebut “I Ambela”. Wafat tanggal + 22 Julai 1682 (17 Rajab 1099 H), dimakamkan di Tolo Bali. Menikah dengan saudara Sultan Hasanuddin, bernama Karaeng Bonto Je’ne, pada tanggal 13 September 1646 (22 Rajab 1066 H), di Makassar. Abdul Khair Sirajuddin dinobatkan menjadi Sultan Bima II, pada tahun 1640 (1050 H).
Sultan Nuruddin Abubakar Ali Syah adalah putera dari Sultan Abdul Khair Sirajuddin. Dilahirkan pada tanggal 5 Desember 1651 (29 Zulhijah 1061 H). Orang Makassar diberi gelar “Mappara bung Nuruddin Daeng Matali Karaeng Panaragang”. Naik tahta pada tahun 1682 (Zulhijah 1093 H). Menikah dengan Daeng Tamemang, saudara Karaeng Langkese puteri Raja Tallo pada tanggal  7 Mei 1684 (22 Jumadilawal 1095 H). Setelah meninggal, diberi gelar “Ruma Ma Wa’a Paju”, karena yang mula-mula memakai Payung jabatan yang berwarna kuning yang terkenal dengan “Paju Monca”.
Sultan Muhammad Salahuddin adalah Putera dari Sultan Ibrahim, dilahirkan pada tahun 1888 (jam 12.00, 15 Zulhijah 1306 H). Dilantik menjadi Sultan Bima XIII pada tahun 1917. Meninggal di Jakarta pada hari Khamis 11 Jun 1951, jam 22.00 (7 Syawal 1370 H) dalam usia 64 tahun. Setelah wafat diberi gelar “Ma Kakidi Agama”, kerana menjunjung tinggi agama serta memiliki pengetahuan yang  luas dalam bidang agama. Sejak berumur 9 tahun, memperoleh pendidikan dan pelajaran agama dari ulama terkenal, diantaranya: H. Hasan Batawi dan Syeikh Abdul Wahab (Imam Masjidil Haram Mekkah). Ia memiliki koleksi buku-buku agama karya ulama-ulama terkenal dari Mesir, Mekkah, Medinah, dan Pakistan. Juga karya oleh Imam Syafi’i. Ia mendalami Ilmu Fiqih dan Qira’ah. Pada era pemerintahannya, tidak mengherankan apabila perkembangan agama mengalami kemajuan pesat terutama di bidang pendidikannya. Wazir Ruma Bicara yang dipegang oleh Abdul Hamid (menggantikan Muhammad Qurais) pada era itu juga mempunyai peran dan menaruh perhatian yang amat besar dalam bidang yang sama.

- Biografi Tokoh-

Sultan Muhammad Salahuddin

Sultan Muhammad Salahuddin (lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat, 15 Julai 1889 – meninggal 11 Jun 1951 pada umur 61 tahun) adalah Sultan Bima yang bertahta tahun 1920-1943. Namanya kini diabadikan di Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima.

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...