.BERDIRINYA
PEJANGGIK
Selain kerajaan
Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas di Bumi Sasak,
terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik disebabkan kerana kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengekalkan keamanan dan hubungan yang baik
ternyata tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitarnya.
Maka kerajaan Pejanggik pun melepaskan diri dari Selaparang.Berbeza dengan
Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang
berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah
pedalaman memang cenderung meluaskan pengaruh dan hubungan yang lebih baik dengan kerajaaan lain di sisnya, akan tetapi sebab utamanya adalah keadaan kawasan kerajaannya yang lebih tenang
dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai
barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit .Berdirinya kerajaan
Pejanggik
bermula dan perlantikan Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon di daerah
Rambitan.Beliau didampingi oleh puteranya, Deneq Mas Komala Sempopo,yang
kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa
Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian
Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh.
Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala
dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga1 30
November 1648M. Sejak itulah
tercatat bahawa kerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan yang pesat.
.BERKEMBANGNYA
PEJANGGIK
Kerajaan
Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat
setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau berkawin dengan putri Raden Mas
Pamekel (Raja Selaparang) bernama PutriMas
Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja di Selaparang menyedari
kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan
melupakan Pejanggik yang merupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang
menyerahkan berbagai benda pusaka kepada Pejanggik yang merupakan
pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemerintahan Sasak di bumi Sasak.Hal
ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya
di kerajaan Selaparang semakin tersinggung.Bergabungnya Arya Banjar Getas
membuatkan Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justeru menyebabkan
semakin renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. Kerajaan Pejanggik pun
mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnyas eperti Langko, Sokong, Bayan,
Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan kedemungan dengan gelar
kerajaan seperti Datu Langko,Datu Sokong,
Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai
gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang iaitu Pemban. Semua. itu juga
merupakan hasil kepintaran Arya Bonjar Getas dalam menjalankan
tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelaran tanirihan iaitu
"Surengrana" dan "DipatiPatinglanga" .Secara bertahap,
strategi-strategi yang digunakan oleh Arya Banjar Getas adalah seperti berikut:
1. Melakukan pembahruan ke dalam Pejanggik
2.Melemahkan Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3.Menewaskan secara halus kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayah seperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, baru kemudian masuk ke Selaparang
4.Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi yang amat licik dengan menyerahkan keris sebanyak 33 buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak keliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyaliti tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkahdisebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat mantap dan kauat, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuh oleh Arya Banjar Getas dianggap sebagai pegkhianatan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun di bumi Sasak.
1. Melakukan pembahruan ke dalam Pejanggik
2.Melemahkan Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3.Menewaskan secara halus kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayah seperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, baru kemudian masuk ke Selaparang
4.Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi yang amat licik dengan menyerahkan keris sebanyak 33 buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak keliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyaliti tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkahdisebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat mantap dan kauat, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuh oleh Arya Banjar Getas dianggap sebagai pegkhianatan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun di bumi Sasak.
KERUNTUHAN
PEJANGGIK
Pada generasi ke sembilan, tahta
dilanjutkan oleh Pemban Mas Komala Kusuma.
Nampaknya beliau lebih banyak berperanan sebagai seorang ayah yang baik kepada
seorang raja yang mampu membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban
Mas Komala Kusuma memang banyak memperingatkan putranya (MerajaKusuma) atas
ancaman Selaparang kerana terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya
Sudarsana yang datang membawa 33 keris sebagai tanda setia dan
siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik.Pemban
Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses
melamar Putri Kentawang tersebut di percayakan kepada Arya Banjar Getas.
Melihat kecantikan Putri Kentawang, Arya
Banjar Getas temyata juga memiliki keinginan yang mendalam, untuk
mempersuntingkannya. Oleh kerana itu, AryaB anjar Getas melaporkan bahwa Putri
Kentawang tidak secucuk bersanding dengan raja. Laporan
tersebut dianggap positif sehingga Putri
Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan
Arya Banjar Getas dengan. PutriKentawang,
raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang.Ternyata ia sangat
tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan
Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian
Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulangannya dari menjalankan misi, kejadian
tersebut di laporkan Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar
hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar.Kemudian berkembang menjadi
perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya
Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karang asem Bali, sehingga Pejanggik
dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan,kemudian meninggal
dunia di Ujung Karang asem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan
diri ke Sumbawa.Penyerangan Karang asem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan
ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan.Semua kerajaan menyerah tanpa bersyarat dan melawan.Setelah Anak Agung Karangasem bersekutu dengan Arya
Banjar Gems, satu persatu kawasan se-Lombok digempur.
Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar
Getas dengan meminta bantuan Karang Asem untuk menyerang Pejanggik dan
Selaparang.Kemenangan Arya Banjar Getas dan Karang asem dalam peperangan di Tanaq
Beaq menyebabkan hubungan keduanya semakin baik.Hubungan baik tersebut
dituangkan dalam sebuah sumpah bahwa mereka akan selalu bergandingan tangan
secara damai turun-temurun. Kemudian keduanya membuat perjanjian yang dikenal dengan
"Perjanjian Timur dan Barat Juring". Isi perjanjian tersebuta adalah,
untuk bahagian barat dimiliki dan dikuasai oleh Karang asem sedangkan bahagian sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh Arya Banjar
Getas.Batas antara kedua bahagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta
Penanteng Aik, Pelambik, Ranggagata, dan Belongas. Raja Karang asem menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung
Karang, kemudian dipindah ke Mataram. Sedangkan Arya Banjar Getas
mendirikan kerajaannya di Memelaq dan menguasai wilayah Batu Kliang, Puyung serta Praya.
BERKEMBANGNYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS (1740-1841)
Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas adalah menguasai dan meluaskan wilayah kekuasaannya ke wilayah-wilayah Pejanggik yang pernah dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas adalah membangunkan masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secara murni, rakyatnya tidak dipungut cukai.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas membagikan wilayah kekuasaan kepada putera-putreinya maupun menantunya iaitu:
1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan diberi wilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke laut sebelah timur.
Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas adalah menguasai dan meluaskan wilayah kekuasaannya ke wilayah-wilayah Pejanggik yang pernah dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas adalah membangunkan masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secara murni, rakyatnya tidak dipungut cukai.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas membagikan wilayah kekuasaan kepada putera-putreinya maupun menantunya iaitu:
1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan diberi wilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke laut sebelah timur.
2.Raden Juruh diberi
kekuasaan untuk memerintah di Batukliang,
Akan tetapi,
kerjasama Arya Banjar Getas dengan Karang asem Bali tidak mendapatkan restu dari
datu-datu di daerah Lombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak
datu-datuyang melakukan pemberontakan,
antara lain:
1. Pemberontakan Datu
Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja ini menyerbu Pringgabaya namun serangan itu
dapat ditahan dan keduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2. Pemberontakan Datu
Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3. Pemberontakan Datu
Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas kera na pengkhianatan
saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725
M.
4. Pemberontakan
Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dan oleh sebahagian rakyatnya di
Sekarbela, Dasan Agung dan Rembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam
menangkal setiap serangan dari luar adalah hasil bantuan Gusti
Ketut Karang asem.
KERUNTUHAN KEDATUAN ARYA BANJAR
GETAS
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getas adalah:
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getas adalah:
1. Banyak kekacauan
terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangunkan dan memantapkan wilayah
kekuasaannya sebagaima yang perlu di lakukan.
2. Karang asem ingkar
janji terhadap sumpah yang pernah dilakukan. Banyak wilayah kekuasaan Arya
Banjar Getas yang diambil alih.
3. Ketika Arya Banjar
Getas meninggal, putra-putra penggantinya kurang memiliki kemampuan dalam memantapkan
kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah:
1.Raden Ronton.Dalam
kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotanaya ke hutan Berora yang berubah
menjadi adi Praya.
2. Raden Lombok
memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir
seorang putera bernama Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi
pemberontakan Demung Selaparang yang dibantu oleh komplot lanun laut.Untuk
menumpaskan pemberontakan itu diperintah kanlah bapa saudaranya Deneq Bangli untuk mengejar
komplot lanun laut itu sampai ke Sumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di
Labuan Lombok, bapa saudara Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal
dunia di Ketangga. Beliau disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh
puteranya bernama Raden Mumbul.
3. Raden Mumbul Raden
Mumbul gugur dalam suatu perang tanding dengan Demung Bone Mamben memperebutkan
seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia
digantikan Raden Wiratmaja.
4. Raden Wiratmaja Pada
masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya banyak mendapatkan tekanan
dari Karang asem. Karang asem memaksa rakyat membayar ufti sehingga timbullah
Perang Praya pertama.Peperangan Praya I ini merupakan titik awal
berakhirnya kerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada tahun 1841 M. Dengan demikian, pada akhir abad ke-18
sampai permulaan abad ke 19 M,kerajaan
Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di Bali.Kerajaan Karang asem
Lombok Bahagian Barat membentuk kerajaan Mataram dan kerajaan Singasari. Pada era
inilah terjadi migrasi besar-besaran orang-orang Bali ke pulau Lombok