Tuesday, October 9, 2012

-10 TASIK TERBESAR DI DUNIA-



i
Quantcast
1. Laut Kaspia
Lokasi: Azerbaijan, Rusia, Kazakhstan, Turkmenistan, Iran
Luas (km²): 394.299
Panjang (km): 1.199
Kedalaman maksimum (m): 946
Laut Kaspia atau Laut Mazandaran merupakan sebuah laut yang terkurung daratan antara Asia, Azerbaijan, Iran (provinsi Guilan, Mazandaran dan Golestan), Turkmenistan dan Kazakhstan, dan Eropa (Rusia), Dagestan, Kalmykia dan Oblast Astrakhan. Dia merupakan kumpulan air terbesar di daratan, dengan luas permukaan 371.000 km², dan oleh karena itu memiliki karakteristik yang dimiliki oleh laut dan danau. Dia sering digolongkan sebagai danau terbesar dunia, meskipun ia tidak
10 Danau Terbesar Di Dunia
2. Superior
Lokasi: Amerika Serikat, Kanada
Luas (km²): 82.414
Panjang (km): 616
Kedalaman maksimum (m): 406 Danau Superior adalah Danau Besar Amerika Utara terbesar yang membatasi Ontario di Kanada, dan Minnesota, Wisconsin dan Michigan di Amerika Serikat. Dia merupakan danau air tawar terbesar di dunia dalam luas permukaan.

3. Victoria
Lokasi: Tanzania, Uganda
Luas (km²): 69.485
Panjang (km): 322
Kedalaman maksimum (m): 82 Danau Victoria atau Victoria Nyanza (juga dikenal sebagai Ukerewe) adalah Danau Terbesar di Afrika, danau tropis terbesar di dunia, dan danau air tawar kedua terbesar dunia dalam luas permukaan setelah Danau Superior. Danau ini terletak dalam dataran tinggi di bagian barat Great Rift Valley Afrika dan diatur oleh Tanzania, Uganda, dan Kenya.
Huron Danau Terbesar Di Dunia
4. Huron
Lokasi: Amerika Serikat, Kanada
Luas (km²): 59.596
Panjang (km): 397
Kedalaman maksimum (m): 229 Danau Huron ialah salsh satu dari 5 Danau Besar Amerika. Merupakan yang ke-3 dari muara. Seperti Danau Ontario, Danau Erie, dan Danau Superior, danau ini juga dimiliki bersama antara Amerika Serikat dan Kanada
michigan Danau Terbesar Di Dunia
5. Michigan
Lokasi: Amerika Serikat
Luas (km²): 58.016
Panjang (km): 517
Kedalaman maksimum (m): 281 Danau Michigan adalah salah satu dari 5 Danau Besar di Amerika Utara yang membatasi negara bagian Amerika Serikat: Indiana, Illinois, Wisconsin, dan Michigan. Chicago merupakan kota terbesar di Danau Michigan.
aral Danau Terbesar Di Dunia
6. Aral
Lokasi: Kazakhstan, Uzbekistan
Luas (km²): 59.596
Panjang (km): 397
Kedalaman maksimum (m): 229 Danau ini terletak di Asia Tengah yaitu di Kazakhstan utara dan Uzbekistan di selatan.
tanganyika Danau Terbesar Di Dunia
7. Tanganyika
Lokasi: Tanzania, Republik Kongo
Luas (km²): 32.893
Panjang (km): 676
Kedalaman maksimum (m): 1.435 Danau ini merupakan danau ngarai terbesar dan terdalam di Afrika atau nomor 2 terdalam di dunia serta menyimpan cadangan air tawar terbesar yang berada di Western Rift di daerah Great Rift Valley dan berada di kawasan 4 negara yaitu Burundi, Republik Demokratik Kongo, Tanzania dan Zambia,
baikal Danau Terbesar Di Dunia
8. Baikal
Lokasi: Rusia
Luas (km²): 31.500
Panjang (km): 636
Kedalaman maksimum (m): 1.741 Danau Baikal atau juga dikenal dengan Mata Biru Siberia dan Laut Suci adalah danau terdalam dan tertua di dunia dan terbanyak (dalam isi) air tawarnya di Bumi. Danau ini berisi lebih dari 20% air tawar dunia dan lebih dari 90% air tawar Russia.
Great Bear Danau Terbesar Di Dunia
9. Great Bear
Lokasi: Kanada
Luas (km²): 31.080
Panjang (km): 373
Kedalaman maksimum (m): 82
10 Danau Terbesar Di Dunia
10.Nyasa
Lokasi: Malawi, Mozambik, Tanzania
Luas (km²): 30.044
Panjang (km): 579
Kedalaman maksimum (m): 706.

-PEMBAWA PANJI HITAM-

Tunggulah Kemunculannya..Pembawa Panji Hitam dari Ufuk Timur


Seperti yang kita semua tahu dan kepada mereka yang tidak mengetahui, dunia sekarang sudah berada di akhir zaman.
Begitu banyak petanda kiamat sudah dipenuhi malah ramai pengkaji-pengkaji Islam dan Barat bersetuju meramalkan kemunculan Dajjal berlaku dalam masa yang terdekat.Buktinya(Sila lihat artikel saya keringnya air Tasik Tiberia)

Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW,
“Pembawa bendera al-Mahdi adalah seorang laki-laki daripada suku Tamim yang datang dari Timur.”
Ammar bin Yasir RA berkata, “Pembawa Panji-panji Al-Mahdi adalah Syuaib bin Saleh.”

Sesungguhnya hadis itu adalah benar, bukan hadis palsu. Mustahil Nabi SAW berdusta, karena setiap hadis dari Nabi SAW adalah datang dari Allah. Bagaimana Nabi SAW dapat berdusta? Nabi SAW adalah sodiqul masduq (seorang yang benar lagi dibenarkan).
Sabda Nabi saw
Al-Mahdi akan datang setelah muncul Panji-panji Hitam dari sebelah Timur yang mana pasukan itu selalu tidak pernah kalah dengan pasukan mana pun. (Ibnu Majah)

Sabda Nabi saw.
Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya di tengah-tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk. Maksudnya ialah al-Mahdi.
(Ibnu Majah, Abu Nuaim & Al-Hakim)
Ya, khurasan adalah nama tempat....Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda; ‘’(Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Jerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (Hadis Riwayat At-Tarmizi).

Khurasan merupakan wilayah yang amat penting dalam sejarah peradaban Islam, sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya telah menyebut nama Khurasan. Kedudukan geografi Khurasan sangat strategik dan banyak dijajah oleh para penguasa dari zaman ke zaman.

Pada awalnya,Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas terbentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).

Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama wilayah di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas wilayah itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran meliputi Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Parsi, Khurasan bererti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Dari negeri dan Negara mana munculnya pejuang yang mengibarkan panji-panji hitam bukanlah sesuatu yang penting untuk diperdebatkan. Apa yang perlu diyakini bahawa janji Allah bahawa kebenaran itu akan tertegak dan kebatilan itu akan dilenyapkan

-SEJARAH PENGHAPUSAN SISTEM KHALIFAH-SIRI 1

Rentetan Peristiwa Rancangan Penghapusan Sistem Khilafah dan Pemecatan Khalifah Islam Empayar Ottoman Terakhir Sultan Abdul Hamid.

Peristiwa Pemecatan Khalifah Islam Terakhir Sultan Abdul Hamid
( 1876 – 1909 )

Malam itu, Sultan Abdul Hamid dan keluarganya dikunjungi oleh sekumpulan manusia yang tidak akan dilupakan oleh sejarah.
Emmanuel Carasso, seorang Yahudi warga Itali dan wakil rakyat Salonika (Thessaloniki) di Parlimen Othmaniyyah (Meclis-i Mebusan) melangkah masuk ke istana Yildiz. Turut bersama beliau adalah Aram Efendi, wakil rakyat Armenia, Laz Arif Hikmet Pasha, anggota Dewan Senat yang juga pemimpin Armada Othmaniyyah, serta Arnavut Esat Toptani, wakil rakyat bandar Daraj di Meclis-i Mebusan.
Bukankah waktu seperti ini adalah waktu khalifah menunaikan kewajipannya terhadap keluarga. Tidak bolehkah kalian berbincang dengan aku pagi esok?”, Sultan Abdul Hamid tidak selesa menerima kedatangan mereka yang kelihatannya begitu tergesa-gesa.
Tiada simpati di wajah mereka.“Ummah telah memecat kamu”, Esat Pasha memberitahu. Angkuh benar bunyinya.Satu persatu wajah ahli rombongan itu diperhati oleh Sultan Abdul Hamid.
Apakah mereka ini sedar dengan apa yang mereka lakukan?”, baginda berfikir.
Jika benar Ummah yang menurunkan aku, mengapa kamu datang dengan lelaki ini?”, Sultan Abdul Hamid menundingkan jarinya kepada Emmanuel Carasso.
Apa kena mengenanya Yahudi ini dengan Ummah?”, wajah baginda kemerah-merahan menahan marah.
Sultan Abdul Hamid memang kenal benar siapa Emmanuel Carasso itu. Dia jugalah yang bersekongkol bersama Theodor Herzl ketika mahu mendapatkan izin menempatkan Yahudi di Palestin dengan penuh licik lebih sedekad yang lalu (1898). Mereka menawarkan pembelian ladang milik Sultan Abdul Hamid di Sancak Palestin sebagai tapak penempatan Yahudi di Tanah Suci itu. Sultan Abdul Hamid menolaknya dengan tegas, termasuk alternatif mereka yang mahu menyewa tanah itu selama 99 tahun.
Pendirian tegas Sultan Abdul Hamid untuk tidak mengizinkan Yahudi bermastautin di Palestin, telah menyebabkan Yahudi sedunia mengamuk. Harganya terlalu mahal. Sultan Abdul Hamid kehilangan takhta, dan Khilafah disembelih agar tamat nyawanya.
Sesungguhnya aku sendiri tidak tahu, siapakah sebenarnya yang memilih mereka ini untuk menghantar berita penggulinganku malam itu”, Sultan Abdul Hamid meluahkan derita hatinya di dalam diari baginda.
Perancangan untuk menggulingkan baginda sudah dimulakan lama sebelum malam itu. Beberapa Jumaat kebelakangan ini, nama baginda sudah tidak disebut di dalam khutbah.
Walaupun engkau dipecat, nyawamu berada di dalam jaminan kami”, Esat Pasha menyambung katanya.
Sultan Abdul Hamid memandang wajah puteranya Abdul Rahim, serta puteri baginda yang seorang lagi. Malang sungguh anak-anak ini terpaksa menyaksikan kejadian malam itu.
Bawa adik-adik kamu ke dalam”, Sultan Abdul Hamid mengarahkan Amir Abdul Rahim membawa adik beradiknya ke dalam bilik.
Aku tidak membantah keputusanmu. Cuma seperkara yang kuharapkan. Izinkanlah aku bersama keluargaku tinggal di istana Caragan. Anak-anakku ramai. Mereka masih kecil dan aku sebagai bapa perlu menyekolahkan mereka”, Sultan Abdul Hamid meminta pertimbangan. Baginda sudah tahu yang tiada gunanya untuk keputusan yang dibawa oleh rombongan itu dibantah.
Itulah kerisauan terakhir baginda. Mengenangkan masa depan anak-anaknya yang ramai. Sembilan lelaki dan tujuh perempuan adalah jumlah yang besar.Permintaan Sultan Abdul Hamid ditolak mentah-mentah oleh keempat-empat lelaki pengkhianat Ummah itu. Malam itu juga, baginda bersama ahli keluarganya hanya dibenarkan membawa sehelai dua pakaian, dan mereka diangkut di dalam gelap menuju ke Stesyen Keretapi Sirkeci. Khalifah terakhir umat Islam, dan ahli keluarganya dibuang negara ke Salonika, Greece.
(Khalifah terakhir Sultan Abdul Hamed II meninggalkan istana atas arahan Presiden Turki pertama Mustafa Kamal Atartuk pada 3 Mac 1922. Dengan sokongan dan kekuatan dari British dan Zionis, Mustafa Kamal Atarturk telah mengumumkan penghapusan Khilafah dan pemisahan agama Islam daripada negara tepat pada pagi 3 Mac 1924.)
Gerombolan tentera kedengaran melangkah penuh derap ke istana. Meriam diletupkan sebagai petanda Sultan Mehmed V Resad ditabal menjadi raja boneka. Rasmilah malam itu Sultan Mehmed V Resad menjadi Khalifah ke 99 umat Islam semenjak Abu Bakr al-Siddiq r.a. Tetapi khalifah yang satu ini sudah tiada kuasa. Hanya boneka umpan menahan pemberontakan masyarakat terhadap pembubaran Khilafah Othmaniyyah.
Entahlah, di saat hidup dan matiku tidak menentu, aku terasa begitu tenang dan aman. Seperti sebuah gunung besar yang selama ini menghempap dadaku, diangkat penuh kelegaan” kata Sultan Abdul Hamid di dalam diarinya.
Sultan Abdul Hamid mengusap kepala anaknya Abdul Rahim yang menangis ketakutan. Anak-anaknya yang lain turut menangis sama. Perjalanan dari Sirkeci Istanbul menuju ke Salonika di Greece penuh misteri.
Sabarlah anak-anakku. Jika Allah mengkehendaki kematian bagi kita, bukankah kematian itu kesudahan untuk semua”, kata Sultan Abdul Hamid kepada sekalian kaum kerabat baginda.
Kereta api meluncur laju. Bumi khilafah ditinggalkan di belakang. Sejarah kegemilangan 600 tahun Bani Osman, berakhir malam itu. Palitan hitam yang mustahil untuk diputihkan kembali.
Dalam suasana malam yang sejuk, Sultan Abdul Hamid II melunjurkan kakinya di atas kerusi kereta api sambil dipicit oleh anaknya Fatimah.
Sabarlah anakku, Ummah tidak tahu apa yang telah mereka lakukan kepada umat Muhammad ini”, baginda mengusap wajahnya dengan linangan air mata.
Lama benar baginda dan ahli keluarganya dikurung di istana Yahudi yang buruk itu. Mereka dikurung di dalam bilik tanpa perabot. Pintu dan tingkap istana, dilarang daripada dibuka. Hari demi hari, adalah kematian sebelum mati bagi baginda sekeluarga. Akhirnya pada tahun 1912, Sultan Abdul Hamid dibawa pulang ke Istanbul, dan anak-anaknya bercerai berai, dibuang ke Perancis sebagai pengemis dan pelarian yang merempat di jalanan.
Sultan Abdul Hamid dikurung di Istana Beylerbeyi selama 6 tahun.
Maafkan patik, Tuanku. Mereka tidak mengizinkan saya untuk hadir lebih awal”, doktor yang merawat Sultan Abdul Hamid berbisik ke telinga baginda.
Nafas Sultan Abdul Hamid turun naik. Penyakit asthma baginda semakin serius. Doktor sudah tidak dapat berbuat apa-apa.
Renungan Sultan Abdul Hamid menghancurkan hati doktor tersebut. Bagaimana seorang khalifah umat ini harus menemui ajalnya di tangan beliau.
Ampunkan aku ya Allah. Tiada upaya bagi hamba-Mu yang lemah ini”, seorang doktor sudah hilang upaya.
Baginda Sultan Abdul Hamid II telah menghembuskan nafasnya yang terakhir di dalam kurungan di Istana Beylerbeyi pada 10 Februari, 1918. Pemergiannya diratapi oleh seluruh penduduk Istanbul kerana mereka sudah sedar, apakah harga kebodohan mereka membiarkan Khilafah Othmaniyyah dilumpuhkan selepas penggulingan Sultan Abdul Hamid, 10 tahun yang lalu. Menangislah… tiada sejarah yang mampu memadamkan penyesalan itu.
*Nukilan dari muzakirat/diari Sultan Abdul Hamid

——————————————————————————————————-
Kejatuhan Empayar Othmaniah sebenarnya bermula sejak dari pemerintahan Sultan Mahmud II (1808 -1839) lagi. Kita boleh melihat puncanya dari dua sudut :
Pertama : Pemodenan mengikut arus barat.
Kedua : Meninggalkan amalan Islam.
Ada agenda tersembunyi yang perlu kita fahami. Sepanjang kurun ke 19 berlaku proses perindustrian dan elektronik di Eropah, ianya bukan satu proses semulajadi bahkan satu perancangan pihak tertentu untuk mengaut keuntungan. Apa yang terjadi ? Kemajuan teknoloji membawa saudara kembarnya yang menjadi protokol atau prosedur bersama – samanya iaitu bon – bon, sekuriti, wang kertas dan lain – lain instrument kewangan.
Bermula dari projek pembinaan keretapi yang memerlukan modal yang besar, cara pembayaran Islam tidak boleh dipakai. Mereka menumpu di Turki sebagai pusat pemerintahan dan Mesir sebagai pusat intelektual Islam. Cara perniagaan atau muamalat Islam mesti diketepikan, maknanya keputusan para Ulamak dalam hal – hal perniagaan tidak diperlukan lagi.
Selama ini umat Islam menguasai bidang perniagaan dan perdagangan sementara masyarakat Yahudi dan Kristian membayar jizyah bagi keselamatan mereka dan membenarkan mereka tidak ikut serta dalam kewajipan ketenteraan. Malangnya selepas tugasan penyusunan semula masyarakat diserahkan kepada Bankers Yahudi atas nama untuk memodenkan Khilafah Othmaniah , perkara yang sebaliknya berlaku orang Yahudi dan Kristian menjadi TUAN/Masters kaya raya sedangkan rakyat Khilafah pulak menjadi miskin.
Sultan Mahmud II membentuk tentera diraja bermodelkan tentera British. Tentera jihad diganti dengan tentera makan gaji. Sistem demokrasi diperkenalkan, jawatan wazir besar diganti dengan Perdana Menteri. Cukai dinaikkan.
Tanzimat (reformasi) diperkenalkan pada tahun 1839 oleh Sultan Abdul Mecit . Sistem kerajaan tempatan digantikan dengan model Perancis. Ini menyebabkabkan sistem perniagaan Bazaar, khidmat masyarakat melalui waqaf yang dipanggil imaret dan millet (majlis perlindungan bagi golongan minoriti ) tidak lagi berfungsi . Pendidikan dua aliran diperkenalkan , tradisional dan sekular yang bertulang belakangkan stok, bon dan lain – lain institusi kewangan moden. Ini berlaku secara tidak sedar atas nama ‘memodenkan empayar’.
Undang – undang Islam ke atas status ahlu Zhimmah dihapuskan. Reformasi Tanzimat memfokuskan kepada pemusatan pentadbiran ( administrative centralization) menggantikan sistem autonomi amiriah tempatan. Tiga wazir yang menjayakan tanzimat ialah Rechid, Ali dan Fuad Pasha. Mereka bersahabat baik dengan banker Yahudi bernama Camondo. Mereka menghabiskan banyak masa mereka di Paris mempelajari teknik permodenan barat. Nasihat dari financial planner Yahudi diperlukan bagi memodenkan empayar.
Kebanyakan orang Yahudi di Istanbul tinggal di Galata. Isaac Camondo menubuhkan Bank Camondo pada tahun 1802. Saudaranya Abraham-Salomon Camondo menggantikannya pada tahun 1832. Kerana sumbangannya yang besar kepada tanzimat beliau dianugerahkan Nishan-I Iftihar dan menjadi Komander Mejidiye pada tahun 1849.
Pada tahun 1842 wang kertas KAIMA diperkenalkan menggantikan dinar dan dirham , ini membawa kepada penguasan banker YAHUDI keatas kedaulatan khilafah. Secara tidak sedar, banker – banker ini dijemput untuk mencipta sistem kewangan moden dengan sistem riba mereka melalui bon, kredit, saham dan pengeluaran wang kertas yang dikuasai banker Yahudi. Reformasi kewangan memberi mereka peluang untuk membuka bank – bank baru.
Pada tahun 1845 Kerajaan Othmaniah bersama Mm. Alleon dan Theodore Baltazzi menubuhkan Bank of Constantinople bagi tujuan memberi pinjaman kepada kerajaan. Perang Krimea memberi peluang kepada banker Yahudi berkembang dalam empayar Othmaniah. Kerajaan memerlukan dana untuk peperangan. Bank memberi pinjaman dengan interest. Ottoman Bank ditubuhkan pada tahun 1856, ia menjadi satu langkah kepada penubuhan bank pusat dengan dana dari luar dengan jumlah 500,00 pound sterling. Transformasi modal persendirian kepada Bank Pusat akan membawa kepada system kuasa berada ditangan pemilknya banker – banker Yahudi Antarabangsa.
Keluarga Rothschilds yang terlibat dalam penubuhan Federal Reserve USA juga turut terlibat atas nama pelaburan melalui Alphonse de Rothchilds dan bapaknya James Rothschilds membuka cawangan French Rothchilds Bank di Istanbul.
Kerja – kerja untuk penubuhan bank pusat akhirnya berjaya dengan tertubuhnya La Bank Imperiale Ottomane pada tahun 1863 dengan bantuan Yahudi bernama Emil dan Isaac Pereire. Ini model yang menjadi superbank seterusnya dari Bank pusat kepada Bank Dunia dan International Monetary Fund. Bank ini menjadi bankers bank, dengan deposit dan pengumpul dan pengedaran kredit. Ia akan menentukan kadar antara Bank, memberi pinjaman, jual dan beli, membincangkan pembelian komoditi, memberi dana dan melibatkan diri dalam projek pelaburan dan mengeluarkan dan mencetak wang baru.
Bank Camondo hanyalah bank biasa, Ottoman bank ialah bank dengan dana tempatan seterusnya bank baru Imperial Ottoman bank menjadi Bank Pusat dengan dana antarabangsa. Satu system penguasaan kewangan telah diletakkan batu asasnya. Bank ini akan menyerap masuk dalam setiap aktiviti masyarakat bermula dari kedai runcit. Tidak ada aktiviti masyarakat yang dapat lepas dari Bank. Dari aktiviti jual beli, simpanan seterusnya dana kewangan dan pelaburan , semuanya melibatkan bank.
Mereka menjadi Tuan kepada dunia. Masters of the Worlds.
Pada tahun 1858 bankers Yahudi telah meletakkan syarat pinjaman dengan jaminan tranformasi sosial kepada Kerajaan Othmaniah. Ini menunjukkan sistem ekonomi hutang berkait rapat dengan kejuruteraan sosial. Pada waktu itu jizyah sudah berkubur. Bank Yahudi bertapak, sistem politik Nasrani Kristian menjadi penggerak empayar Othmaniah ! Hak menandatangani kerajaan tergadai kepada peminjam wang. Tahun itu juga , undang – undang tanah baru menafikan hak Sultan. Seterusnya tahun 1867 , orang asing dibenarkan membeli tanah.
Projek keretapi menghubungkan Istanbul ke Vienna , Austria dikatakan akan menghubungkan dunia Islam dan Eropah. Oleh kerana projek ini begitu besar, begitu jugalah peranan penipuan besar oleh bank – bank Yahud di London, Paris dan Brussel dalam membiayai projek ini dengan bon – bon kerajaan Othmaniah. Pada tahun 1873 , berlaku ‘ crash 1873 ‘ yang membawa kepada kejatuhan nilai bon – bon tersebut. Projek ini bukan sahaja pembanggunan fizikal dalam bentuk konkrit bangunan semata – mata. Bahkan suatu gerakan yang mengatasi ruang lingkup sempadan nasional dan bangsa tetapi didalangi dengan angka – angka pada dokumen kewangan yang dipanggil saham dan bon.
Pada tahun 1875 Kerajaan Othmaniah diistiharkan muflis kerana tidak mampu membayar hutang. Suruhanjaya Asing dilantik mewakil pemegang saham asing. Kerajaan terpaksa mengenakan cukai terhadap rakyat. Serbia memberotak. Bosnia diserahkan kepada Austria dibawah bendera Othmani. Jalan keretapi tidak siap tetapi separuh dari perniagaan laut telah jatuh ke tangan British.
Kesan mengurangkan perjalanan dari Vienna ke Istanbul dari seminggu ke 40 jam ialah kejatuhan Khilafah Othmaniah.
Sultan Abdul Hamid menjadi Khalifah pada tahun 1876. Beliau mahu kembali kepada pemerintahan asal Othmaniah sebelum tanzimat. Beliau menolak sistem hiraki barat dan mahukan sistem topkapi dan imaret diperintah oleh keluarga diraja Othmaniah semula. Beliau tidak percaya kepada pegawai – pegawai yang berkhidmat sebelumnya. Secara beransur – ansur beliau mengurangkan peranan mereka dalam kerajaan. Beliau berjaya mengurangkan hutang kerajaan.
Pada tahun 1896, perwakilan Zionis telah menemui beliau. Sebagai tawaran untuk mendapatkan Palestin mereka memberi tawaran untuk memperbaiki keadaan krisis kewangan yang dihadapi oleh kerajaan Othmaniah. Bagaimana seorang yang tidak mempunyai tanahairnya sendiri boleh membuat tawaran kepada pewaris salah satu empayar terbesar di dunia. Jawapannya ialah satu bentuk kuasa baru telah muncul, kuasa bank telah mengatasi kuasa kerajaan atau kuasa politik. Kuasa tidak lagi dalam bentuk ketenteraan tetapi dalam bentuk jumlah nombor wang dalam bank. Politik dijadikan alat untuk mengawal masyarakat. Kuasa politik pulak dijadikan alat bank ntuk menjalankan projeknya.
Sultan Abdul Hamid telah mengungkapkan kata-kata bersejarah yang ditujukan kepada Herzl melalui utusan yang dihantar untuk perundingan tersebut :
Saya menganjurkan supaya dia (Hezrl) tidak meneruskan perkara ini (usaha mendapatkan tanah Palestin). Saya tidak dapat menjualkan walaupun satu kaki persegi daripada tanah ini kerana ianya bukan milik saya, tetapi milik rakyat saya. Rakyat saya telah membentuk serta mengekalkan Empayar ini dengan pengorbanan dan darah, dan kami akan mempertahankannya dengan darah kami sebelum menyerahkannya kepada sesiapapun. Biarlah yahudi-yahudi itu menyimpan sahaja wang mereka yang berbilion-bilion itu. Jika sekiranya Empayar ini berpecah, maka mereka boleh mengambil Palestin secara percuma. Tetapi mestilah dilangkah mayat kami dahulu, dan saya tidak akan membenarkan ianya berlaku atas sebab apapun..
Sultan Abdul Hamid digulingkan pada tahun 1908. Pada tahun itu juga , pejabat pertama zionis di buka di Palestin dibawah firma Rothschilds. Maka berakhirlah empayar Othmaniah walaupun ia masih belum secara rasmi sehingga tahun 1924.
dipetik dari: Ustaz Rafidi Hashim. 

-SEJARAH SABAH-SIRI 1

Perlantikan Gustavus Baron de Overbeck sebagai ‘Maharaja Sabah’ (Borneo Utara) serta ‘Raja Gaya dan Sandakan’ oleh Sultan Borneo pada tahun 1877 M.

Surat perjanjian penyerahan Borneo Utara kepada British.
Kepada seluruh negara di muka bumi ini yang ada kaitannya dengan perkara ini, beta, Abdul Mumin ibni Al-Marhum Maulana Abdul Wahab, Sultan Borneo mengirim salam kepada semua.
Bahawasanya beta berasa perlu untuk menganugerahkan kepada sahabat beta yang setia serta yang dikasihi, Gustavus de Overbeck dan Alfred Dent Esquire, bahagian tertentu Negeri di bawah kekuasaan beta yang terdiri daripada seluruh bahagian utara Pulau Borneo dari Sungai Sulaman di sebelah pantai barat ke Teluk Maludu dan ke Sungai Paitan dan kemudiannya seluruh bahagian pantai timur sehingga ke Sungai Sibuko, yang terdiri daripada Negeri Paitan, Sugut, Bangayan, Labok, Sandakan, Kinabatangan, dan Mumiang, dan tanah yang lain sejauh hingga ke Sungai Sibuko sehingga meliputi wilayah Kimanis dan Binoni, wilayah Pappar dan wilayah Teluk Gaya dan Teluk Sapanggar dengan semua tanah daratan dan pulau yang menjadi sebahagian daripada kawasannya dan begitu juga Pulau Banguey, bagi balasan tertentu yang dipersetujui antara kami.
Dan bahawasanya Gustavus Baron de Overbeck tersebut ialah ketua dan satu-satunya sahaja wakil Sah Syarikatnya di Borneo.
Dengan yang demikian, maka ketahuilah semua yang ada bahawa beta, Sultan Abdul Mumin ibni Al-Marhum Maulana Abdul Wahab hendak dengan ini menamakan dan melantik Gustavus Baron de Overbeck sebagai Pemerintah Tertinggi wilayah-wilayah yang tersebut di atas dengan gelaran Maharaja Sabah (Borneo Utara) dan Raja Gaya dan Sandakan, dengan kuasa hidup dan mati ke atas penduduknya, dengan segala hak mutlak ke atas harta yang terletak hak kepada beta bagi isi bumi negeri ini dan hak untuk melupuskan harta itu dan juga hak terhadap pengeluaran hasil bumi negeri ini sama ada daripada jenis galian, tumbuh-tumbuhan mahupun haiwan, dan dengan hak untuk membuat undang-undang, membuat duit, mewujudkan tentera darat dan tentera laut, mengenakan cukai kastam ke atas perdagangan dan perkapalan dalam dan luar negeri dan cukai dan yuran lain ke atas penduduknya sebagaimana yang dilihatnya sebagai baik atau perlu, berserta dengan segala kuasa dan hak lain yang biasanya dijalankan dan dimiliki oleh pemerintah berdaulat, dan yang dengan ini beta wakilkan kepadanya dengan kerelaan beta sendiri.
Dan beta menyeru kepada seluruh negara asing yang telah beta wujudkan persetiaan dan persahabatan serta perikatan supaya mengakui bahawa Maharaja tersebut sebagai diri beta sendiri di wilayah-wilayah tersebut dan menghormati kuasanya di wilayah itu, dan jika sekiranya berlaku kematian atau persaraan dari jawatan oleh Maharaja tersebut, maka orang yang sewajarnya dilantiknya sebagai pengganti dalam jawatan pemerintah tertinggi dan Gabenor Besar wilayah Syarikat di Borneo hendaklah demikian juga menggantikan jawatan dan gelaran Maharaja Sabah dan Raja Gaya dan Sandakan, dan segala kuasa yang dinyatakan di atas hendaklah terletak hak padanya.
Dibuat di Istana Brunei pada 29 hari bulan Disember, TM 1877.
Teks diambil dari Maxwell & Gibson 1924: 156-157.

*Diambil daripada Perjanjian dan Dokumentasi Lama Malaysia. Kuala Lumpur: ITNM

-ULAMA NUSANTARA TERSOHOR-SIRI 1

Sheikh ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani : Apa Itu Melayu?

HINGGA penghujung tahun 1880-an Masihi, belum dijumpai takrif tentang istilah Melayu dalam pelbagai aspek oleh putera dunia Melayu sendiri, kecuali hanya dibicarakan oleh Sheikh Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani dalam banyak tempat yang secara terpisah.
Sebelum membicarakan pelbagai aspek peradaban dunia Melayu, penulis petik kembali kalimat Sheikh Ahmad al-Fathani yang beliau tulis dalam bahasa Arab dan pernah diterjemah dan dimuat dalam buku Hadiqatul Azhar war Rayahin: Asas Teori Takmilah Sastera Melayu Islam, jilid 1.Petikan itu ialah:
Iaitu kesatuan semua bangsa Melayu, al-Malayuwiyah itu dibangsakan kepada Milayu, dengan baris di bawah (kasrah) huruf Mim, atau baris di atas (fathah) dan baris depan (dhammah) huruf Ya’. Mereka adalah kelompok atawa segolongan besar manusia. Negeri-negeri mereka adalah sesubur-subur negeri dunia.
“Negeri Melayu itu terletak di antara negeri India dan Cina. Adalah alam Melayu itu terdiri dari kebanyakan pulau yang terpencar-pencar atau terpisah-pisah. Pakar/ ahli ilmu geografi mengibaratkan bahawa alam Melayu itu adalah sebahagian daripada negeri-negeri India-Cina.
“Orang-orang Hijaz/Arab dan selain mereka menamakan Melayu dan bangsa-bangsa di wilayah-wilayah itu dengan sebutan “Jawah“, iaitu satu golongan manusia di satu pulau yang besar di sana. Orang Melayu bukanlah daripada orang Jawa.
“Bahasa Melayu adalah satu bahasa yang paling ringan/mudah daripada bahasa-bahasa penduduk wilayah-wilayah itu. Sebab itulah kebanyakan orang Hijaz/Arab memakai menggunakan bahasa Melayu dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa tersebut, yang berlainan bahasa mereka dengan bahasa Melayu.
“Bangsa Melayu itu adalah bersifat ikhlas, lemah lembut, lunak, berperibadi sopan. Mereka memiliki kehormatan yang sopan, menguasai pembaikan pertukangan, menerima pemodenan teknologi, mereka memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan serta kecemerlangan kefahaman padanya.
“Bangsa Melayu mempunyai kedaulatan-kedaulatan yang besar, maka kekuasaan-kekuasaan kafir telah menipu daya mereka.
Tulisan Sheikh Ahmad al-Fathani asli yang diterjemahkan di atas adalah dalam bahasa Arab dan ditempatkan pada bahagian tepi karya beliau berjudul Tashil Nail al-Amani. Kitab ini masih diajar di beberapa tempat di dunia Melayu, mahupun di tempat-tempat lain di dunia Islam terutama di Mesir.
Dengan kalimat yang pendek tetapi menyentuh pelbagai aspek tentang Melayu tersebut di atas, bererti Sheikh al-Fathani telah memperkenalkan peradaban dan ketamadunan Melayu di peringkat antarabangsa sejak tahun 1300 H/1882 M, iaitu tahun beliau selesai menulis kitab Tashil Nail al-Amani itu.
Perlu penulis sertakan penafsiran kalimat Sheikh Ahmad al-Fathani tersebut, dimulai dari kalimatnya, “al-Malayuwiyah itu dibangsakan kepada Milayu, dengan baris di bawah (kasrah) huruf Mim, atau baris di atas (fathah) dan baris depan (dhammah) huruf Ya“, takrif yang diberikan bererti menurut dialek Arab dibunyikan dengan perkataan “mi” (Mi-layu) atau “ma” (Ma-layu) sedangkan dalam dialek Melayu sendiri ialah “me” (Me-layu).
Tidak terdapat tulisan lanjut pendapat Sheikh Ahmad al-Fathani yang menyebut apakah perkataan Melayu itu dari bahasa Arab atau pun bahasa lainnya. Kemungkinan “mi” (Mi-layu) atau “ma” (Ma-layu) yang disebut oleh Sheikh Ahmad al-Fathani itu adalah berasal dari perkataan Arab.
Dunia Melayu
1. dari aspek geografi dan kesuburannya
Sheikh Ahmad al-Fathani memastikan letak negeri Melayu dengan katanya, “Negeri Melayu itu terletak di antara negeri India dan Cina“. Ini adalah gambaran bahawa letak dunia Melayu yang strategik kerana diapit oleh dua tanah besar dalam benua Asia, iaitu Cina dan India.
Ia diperjelaskan lagi dengan kalimat, “Pakar / ahli ilmu geografi mengibaratkan bahawa adalah alam Melayu itu sebahagian dari negeri-negeri India-Cina. Orang-orang Hijaz/Arab dan selain mereka menamakan Melayu dan bangsa-bangsa di wilayah-wilayah itu dengan sebutan Jawah.”
Menurut Sheikh Ahmad al-Fathani, “iaitu satu golongan manusia di satu pulau yang besar di sana” atau di dunia Melayu. Dari perkataan “Jawah” kemudiannya menjadi Jawi. Walaupun antara orang Melayu dengan orang Jawa adalah serumpun Melayu, namun pada pandangan Sheikh Ahmad al-Fathani orang Melayu tidak sama dengan Jawa.
Inilah yang dimaksudkan dengan kalimat, “Orang-orang Melayu bukanlah daripada orang Jawa.” Sukar juga kita mencari sebab asal usul dunia Melayu dinamakan tanah Jawi oleh orang-orang Arab, terutama orang Arab Mekah. Kemungkinan juga berasal dari nama Pulau Jawa yang terletak dalam gugusan kepulauan Melayu.
Selanjutnya, kata Sheikh Ahmad al-Fathani, “Adalah alam Melayu itu terdiri dari kebanyakan pulau yang terpencar-pencar atau terpisah-pisah“, dalam Hadiqat al-AzharIa adalah petikan Jaridah Al-Ma’lumat terbitan Betawi.
Sheikh Ahmad al-Fathani menyebut beberapa buah pulau, katanya: “Adalah Kepulauan Nusantara, iaitu sejumlah pulau-pulau yang terdiri dari: Sumatera, Bangka, Belitung, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Borneo / Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan banyak lagi“.
Kalimat selanjutnya, kata Sheikh Ahmad al-Fathani, “Negeri-negeri mereka adalah sesubur-subur negeri dunia …” yang dimaksudkan di sini ialah bahawa keseluruhan dunia Melayu mempunyai hasil yang banyak, baik hasil tanah daratan, hasil laut mahu pun yang terkandung dalam perut buminya yang demikian luas.
Dalam karyanya Thaiyib al-Ihsan fi Thib al-Insan, beliau berpendapat tentang kesuburan spesies tumbuh-tumbuhan untuk perubatan terdapat di bumi Melayu seperti yang beliau nyatakan pada kalimat, “Padahal kita jenis Melayu aula dengan demikian itu, dari kerana banyak segala ubat-ubat itu pada bumi kita. Hingga adalah kebanyakan ubat-ubat mereka itu diambilkan daripada bumi kita. Dan kita terlebih aula pada merintahkan diri kita daripada jenis yang lain daripada kita“.
2. Aspek bahasa dan ciri-ciri bangsa Melayu
Setelah memperkenalkan bangsa Melayu, letak dan kesuburannya, Sheikh Ahmad al-Fathani melanjutkan bahasan tentang bahasa. Katanya, “Bahasa Melayu adalah satu bahasa yang paling ringan/mudah daripada bahasa-bahasa penduduk wilayah-wilayah itu.”
Pada konteks bahasa-bahasa serumpun Melayu dalam Hadiqat al-Azhar, Sheikh Ahmad al-Fathani menjelaskan, “Bahasa mereka bermacam-macam iaitu Melayu, Jawa, Sunda, Madura, Bugis, Aceh, Bali, [dan bermacam-macam lagi]“.
Walaupun di dunia Melayu terdapat berbagai-bagai bahasa, namun oleh sebab “Bahasa Melayu adalah satu bahasa yang paling ringan / mudah …”, maka bahasa Melayu adalah menjadi bahasa pengantar.
Sheikh Ahmad al-Fathani menyambung kalimatnya, “Sebab itulah kebanyakan orang Hijaz/Arab memakai/menggunakan bahasa Melayu dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa tersebut, yang berlainan bahasa mereka dengan bahasa Melayu“.
Persyaratan sesuatu bangsa yang berperadaban atau bertamadun, tentang bangsa Melayu hingga tahun 1300 H/1882 M, Sheikh Ahmad al-Fathani berpendapat, “Sebahagian ciri-ciri khusus mereka itu ialah, bahawa seseorang tiada melihat di negeri mereka dan lainnya peminta-peminta secara paksa, walaupun keadaan mereka sendiri sangat miskin sekali pun“.
Pandangan ini selain ditulis pada nota Tashil Nail al-Amani lebih lengkap ditulis pada nota karyanya Faridat al-Faraid yang ditulis tahun 1313 H/1895 M. Catatannya,
Muru’ah, ertinya “kemukaan” atau “kemanusiaan”, iaitu kemuliaan seseorang, dan kesempurnaannya, dan beberapa adab yang ada sekalian itu pada dirinya yang membawa oleh memeliharanya akan dia kepada baik segala perangainya dan elok segala adatnya.
Dan terjemah hamba akan “muru’ah” dengan erti “kemukaan” itu, betul lagi nyata, kerana “kemukaan” pada bahasa Melayu itu kinayah daripada keadaan seseorang itu mempunyai nafsu yang dipuji.
Yang membawa akan dia kepada mengerjakan pekerjaan yang baik Lagi tiada reda ia sertanya mengerjakan barang yang tiada patut dengan keadaan manusia.
Maka iaitulah ‘ain “muru’ah” yang pada bahasa Arab, dikatakan “Si Anu itu orang yang bermuka”. Ertinya: “mempunyai maruah, yang ia malu mengerjakan barang yang tiada patut dan loba ia atas mengerjakan barang yang membawa kepada kepujian dirinya”.
Dengan dalil memulia mereka itu akan orang dagang yang datang kepada negeri mereka, istimewa ahlil Hijaz. Dan jika tiada dibalaskan mereka itu dengan syukur sekalipun. Dan tiada ada pada mereka itu banyak tipu daya.
Dan tiada ada pada mereka itu menghilangkan air muka dengan meminta. Bersalahan setengah daripada jenis yang lainnya. Dan “kemukaan” ini lain daripada “wajahah” yang pada bahasa Arab. Kerana makna “wajahah” itu “al-hazhu wal ratbah”.
Dan iaitu bukannya “kemukaan” yang pada bahasa Melayu. Maka tertolaklah dengan demikian itu i’tiradh setengah manusia akan tafsir hamba akan “muru’ah” dengan “kemukaan”. Maka ia berkata ia [bahawa] “kemukaan” itu terjemah “wajahah” yang pada bahasa Arab.
Ada pun tafsir hamba akan “muru’ah” dengan “kemanusiaan”, ertinya “keadaan seseorang itu manusia yang sempurna“.
Maka, iaitu terlebih nyata, karena syaan manusia yang sempurna itu bahawa bersifat ia dengan segala barang yang tersebut pada makna “muru’ah” itu. Wallahu a’lam.
Masih dalam konteks di atas, sambungan kalimat pada nota Tashil Nail al-Amani dilengkapi dengan kalimatnya bahawa orang Melayu “memiliki kehormatan yang sopan …”
3. Aspek perkembangan ilmu pengetahuan
Pada sambungan kalimat di atas Sheikh Ahmad al-Fathani menggambarkan orang Melayu dapat menerima perubahan perkembangan zaman serta cerdas menerima ilmu pengetahuan.
Inilah yang dimaksudkan dengan katanya bahawa orang Melayu “menguasai perbaikan pertukangan, menerima pemodenan teknologi, mereka memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan serta kecemerlangan kefahaman padanya“.
Mengenai perkataannya “menerima pemodenan teknologi” Sheikh Ahmad al-Fathani dalam beberapa tulisannya turut membicarakan perkara itu. (Lihat Al-Fatawal Fathaniyah Sheikh Ahmad Al-Fathani, jilid 3, Khazanah Fathaniyah, Kuala Lumpur, 1422 H/2002 M, halaman 31-32).
4. Aspek kedaulatan pemerintahan
Dalam konteks kedaulatan pemerintahan, Sheikh Ahmad al-Fathani mengakhiri kalimat pada nota Tashil Nail al-Amani, katanya, “Bangsa Melayu mempunyai kedaulatan-kedaulatan yang besar, maka kekuasaan-kekuasaan kafir telah menipu daya mereka. Semoga Allah memelihara negara-negara Islam daripada mereka (kafir). Amin“.
Sheikh Ahmad al-Fathani dalam Hadiqatul Azhar war Rayahin dan beberapa karangan yang lain menyebut mulai kedatangan Islam di dunia Melayu sehingga membentuk daulah yang dipegang oleh orang-orang Islam.
Namun selanjutnya bangsa penjajah Portugis, Inggeris dan Belanda telah datang menjajah dunia Melayu. Khusus mengenai Patani juga beliau sentuh.
Dalam Hadiqatul Azhar war Rayahin memberi contoh peperangan yang panjang antara Aceh dengan penjajah Belanda, sampai tahun 1316 H/1898 M, iaitu zaman Sheikh Ahmad al-Fathani, telah terjadi perang selama 29 tahun.
Tahun yang disebutkan oleh Sheikh Ahmad al-Fathani itu ada hubungan dengan perjuangan terakhir Teuku Umar.
 TEUKU Umar Johan Pahlawan (kiri) yang memimpin perang jihad fisabillah menentang penjajahan Belanda.
Pada 1 April 1898 M, Teuku Umar Johan Pahlawan Lampaseh, Teuku Tjoet Tungkob dan hulubalang-hulubalang mengucapkan sumpah setia kepada sultan untuk meneruskan perang sabilillah.
Selanjutnya pada 23 Julai 1898 M, di Keude Meulu, Pidie, Teuku Umar Johan Pahlawan Lampaseh, dilantik pemimpin perang sabilillah dalam satu mesyuarat pemimpin adat dan ulama-ulama Islam.
Sheikh Ahmad al-Fathani (1272 H/1856 M – 1325 H/1908 M) hidup sezaman dengan Teuku Umar (1854 M – 1899 M), beliau lebih muda sekitar dua tahun daripada Teuku Umar.
Memerhatikan tulisan-tulisan Sheikh Ahmad al-Fathani mengenai Aceh dan pada zaman yang sama beliau mengadakan hubungan diplomatik dengan kerajaan Turki-Uthmaniyah minta bantuan melepaskan seluruh dunia Melayu dari semua penjajah bererti Sheikh Ahmad al-Fathani ada hubungan dengan semua perjuangan Islam di dunia Melayu termasuk Aceh.
Mengenai yang penulis tulis di atas di antaranya dapat dirujuk dalam Hadiqatul Azhar war Rayahin: Asas Teori Takmilah Sastera Melayu Islam, jilid 1, halaman 142-147.
Penutup
Pengenalan peradaban dunia Melayu ini tidak lengkap tanpa membicarakan para pelopor yang terlibat dalam ketamadunan Melayu sehingga melahirkan ramai generasi penerus hari ini.
Kesinambungan dari itu, perbicaraan ini dilanjutkan pada ruangan akan datang dengan memperkenalkan pelopor-pelopor Melayu Islam, yang meliputi dalam pelbagai aspek kepentingan dunia Melayu.
Koleksi artikel ALLAHYARHAM WAN MOHD. SHAGHIR ABDULLAH

-PAHLAWAN MELAYU TERBILANG-SIRI 1

Haji Abdul Rahman Limbong (Tok Limbong): Ulama’ dan Pejuang.

Ulama pejuang dalam artikel ini nama lengkapnya ialah Haji Abdur Rahman Limbong bin Haji Abdul Hamid bin Haji Abdul Qadir. Lahir tahun 1285 H/1868M, wafat di Mekah, 1347 H/1929M. Datuk neneknya berasal dari Patani dan Terengganu.
Haji Abdur Rahman Limbong juga seperti gurunya Tok Ku Paloh, iaitu seorang sufi pengamal Tarekat Sammaniyah. Sungguhpun Haji Abdur Rahman Limbong seorang ahli sufi, namun beliau juga bijaksana dalam seluk belok persoalan dunia.
Ini dapat dibuktikan dengan berkali-kali beliau berhujah di mahkamah kerana membela rakyat yang disaman oleh pihak pemerintah Inggeris. Haji Abdur Rahman Limbong adalah seorang sufi yang pernah menjadi peguam. Saya simpulkan saja bahawa Haji Abdur Rahman Limbong perlu kita kenali, dalam dunia sufi tangannya selalu bersih membilang-bilang buah tasbih.
Di mahkamah, lisannya fasih berkata-kata membela kebenaran yang disandarkan kepada perintah Allah dan rasul. Bukannya membela undang-undang ciptaan manusia. Di gelanggang medan laga pandai bermain senjata. Hidup di dunia ini tiada sesuatu apa pun yang ditakutinya kecuali kemurkaan Allah kerana melanggar perintah Allah dan rasul-Nya.
Haji Abdur Rahman Limbong mendapat pendidikan asas ilmu-ilmu Islam sejak kecil di Mekah. Yang paling utama mencorak peribadinya ketika kanak-kanak ialah Haji Tun Muhammad, salah seorang ayah saudaranya.
Ketika pulang ke Terengganu beliau mendapat pendidikan dari Haji Ya’qub dan Haji Musa. Kedua-dua ulama itu tinggal di Paya Bunga. Selanjutnya yang membentuk peribadi Haji Abdur Rahman Limbong menjadi seorang sufi dan pejuang jihad ialah Tok Ku Paloh, ulama Terengganu yang terkenal.
Tok Ku Paloh juga adalah seorang pejuang (selengkapnya lihat judul Tok Ku Paloh Al-Aidrus, Pejuang Islam dan Bangsa Melayu).
Setelah menguasai ilmu yang padu dan memadai Haji Abdur Rahman Limbong aktif mengajar masyarakat di Hulu Terengganu. Jika kita teliti kitab-kitab yang beliau ajar meliputi beberapa disiplin ilmu.
Antaranya ialah al-Ajrumiyah hingga kepada Mutammiman dan Tashil Nail al-Amani mengenai ilmu nahu, semuanya dalam bahasa Arab. Matn Umm al-Barahin, mengenai ilmu tauhid. Untuk lebih memantapkan juga diajarkan kitab-kitab tauhid bahasa Melayu, yang pasti tidak diabaikan ialah Faridah al-Faraid dan ad-Durr ats-Tsamin.
Kitab fikah bahasa Arab yang pernah diajarkan oleh Haji Abdur Rahman Limbong ialah Kitab Tahrir dan ilmu tasawuf ialah Hidayah as-Salikin dan ad-Durr an-Nafis kedua-duanya dalam bahasa Melayu.
Selain mengajar, Haji Abdur Rahman Limbong adalah seorang ulama yang suka mengembara atau merantau ke beberapa buah negeri. Soal kewangan untuk mengembara tidak sukar baginya kerana di mana tempat beliau berpijak, ada saja penduduk yang mahu menjadi muridnya. Pengembaraan yang dekat dengan Terengganu di antaranya ialah Beserah, Kuantan, kedua-duanya dalam Pahang. Selanjutnya Kelantan, Patani, Kedah dan lain-lain.
Negeri-negeri seberang laut yang pernah beliau merantau ialah Sambas, Jambi, Riau dan Brunei. Di negeri-negeri seberang laut itu juga terdapat murid-murid Haji Abdur Rahman Limbong.
Pengembaraan beliau ke negeri-negeri tersebut mempunyai kisah yang panjang, tetapi yang dapat diungkapkan di sini ialah tentang di Sambas dan Kepulauan Riau saja. Dalam pelayaran di laut, Haji Abdur Rahman Limbong menggunakan perahu buatan orang Terengganu sendiri. Beliau berlayar bersama-sama dengan murid-muridnya dari Terengganu dan juga ahli pelayaran pada zaman itu, bahawa mereka telah menggunakan perahu-perahu yang berukuran besar yang boleh dimuat barang-barang antara 100 hingga 350 tan.
Di antara tempat-tempat yang ramai dihuni oleh orang-orang yang berasal dari Terengganu di Kepulauan Riau yang dikenalpasti ialah di Kuala Maras dalam Kepulauan Jemaja, Kepulauan Siantan dan Pulau Midai. Di Sambas pula ialah di Kampung Dungun, Kecamatan Sentebang. Nama Dungun itu diberi oleh orang-orang Terengganu sebagai mengenang negeri asal mereka, iaitu Dungun di Terengganu. Nama Dungun itu masih kekal digunakan sampai sekarang. Dipercayai di tempat-tempat tersebut pernah dijelajahi dan menerima didikan dari Haji Abdur Rahman Limbong.
Nama Haji Abdur Rahman Limbong saya dengar sejak kecil lagi dari ibu saya, Hajah Wan Zainab binti Syeikh Ahmad al-Fathani ketika beliau menceritakan pembinaan sebuah masjid di Sabang Barat, Pulau Midai, bahawa bahan utama bangunan ialah kayu cengal.
Semuanya dibawa dari Terengganu dengan sebuah perahu besar. Bahan-bahan itu semuanya selesai dikerjakan di Terengganu hanya tinggal pasang saja di Pulau Midai. Masjid itu hingga tahun 1969 masih berdiri dengan megahnya tetapi manakala yang menjadi pemimpin pada tahun tersebut seorang yang tidak memahami nilai-nilai sejarah, masjid itu dimusnahkan lalu didirikan bangunan yang baru. Nilai sejarah yang masih tinggal hanyalah sebuah mimbar yang dihiasi ukiran-ukiran. Mimbar tersebut juga berasal dari Terengganu.
Imam yang pertama masjid yang tersebut ialah Haji Wan Abdur Rahman bin Wan Abu Bakar yang mendapat pendidikan di Mekah. Dipercayai Haji Wan Abdur Rahman bin Wan Abu Bakar berkenalan dengan Haji Abdur Rahman Limbong sejak kedua-duanya tinggal di Mekah lagi. Selanjutnya Haji Abdur Rahman Limbong juga pernah sampai di daerah Pulau Tujuh termasuk Kuala Maras dan Pulau Midai yang disebutkan di atas.
*PEMBERONTAKAN
Zaman dulu dan zaman sekarang sama saja, bahawa orang yang tidak berpihak kepada kebenaran menyangka yang menang itulah yang benar. Yang kalah itulah disangkanya salah. Sejarah dunia selalu saja mencatat bahawa penyelewengan dan pengkhianat sesuatu bangsa atau pun agama apabila dalam perjuangan selalu berpihak kepada musuh. Tetapi apabila keadaan telah aman, mereka pula yang mengaku dirinya sebagai pejuang bangsa atau pun pejuang agama.
Dunia Melayu tidak terlepas dari perkara itu. Indonesia berjuang melawan Belanda, Semenanjung Tanah Melayu melawan Inggeris dan Siam, umat Islam-Melayu Patani melawan Siam dan umat Islam Mindanao melawan Filipina. Sepanjang tahun 1920 hingga tahun 1928 terjadi gerakan Haji Abdur Rahman Limbong dan rakyat tani di Hulu Terengganu menentang Inggeris.

Sungguhpun ramai orang Melayu Islam yang menyokong perjuangan beliau melawan penjajahan Inggeris, namun tidak kurang juga pengkhianat bangsa dan Islam yang terlalu yakin terhadap penjajah Inggeris. Semua bangsa penjajah yang menjajah sesuatu bangsa di mana saja di dunia ini sebenarnya adalah tidak sah.
Oleh itu, dalam zaman kita yang telah merdeka sekarang ini, perjuangan Haji Abdur Rahman Limbong dan beribu-ribu pengikutnya adalah wajar dan sah dari segi undang-undang dunia. Apatah lagi ditinjau dari pandangan Islam yang mewajibkan kita berjihad apabila kita dijajah oleh orang-orang yang bukan Islam.
Bagaimanapun sewaktu Inggeris masih sebagai bangsa penjajah di Terengganu, demikian liciknya H. W. Thomson dan J. L. Humphreys membuat laporan keadaan menjadi sebaliknya. Kononnya, Haji Abdur Rahman Limbong dan pengikutnya adalah sebagai penderhaka kepada pemerintahan yang sah.
Akhirnya Haji Abdur Rahman Limbong ditangkap dan dibuang ke Singapura dan selanjutnya dibuang ke Mekah dalam tahun 1928. Setahun kemudian (tahun 1929 M), ulama pejuang Islam dan bangsa Melayu itu meninggal dunia. Sejarah mencatat bahawa sebab-sebab timbul pemberontakan adalah kerana rakyat golongan petani berasa dirugikan oleh pihak penjajah Inggeris.
Dalam tahun 1920-an, Inggeris campur tangan untuk mentadbir tanah di lokasi Kuala Telemong hingga ke Ulu Telemong. Setiap ekar tanah yang dibuka oleh rakyat dikenakan cukai oleh penjajah Inggeris.
Jika kita berfikir secara bebas dan merdeka, apa haknya bangsa Inggeris tiba-tiba mengutip cukai dalam negeri Terengganu yang sejak lama telah berkerajaan sendiri sedangkan mereka hanyalah satu bangsa pendatang.
Oleh sebab itulah, Haji Abdur Rahman Limbong dalam hujah-hujahnya di mahkamah bahawa tanah yang dibuka oleh rakyat itu adalah hak Allah bukannya hak negeri. Mungkin maksud negeri itu adalah yang ada campur tangan penjajah Inggeris.
Haji Abdur Rahman Limbong menegaskan bahawa tanah yang mereka miliki adalah tanah pusaka peninggalan orang-orang tua mereka yang datang dari Johor bersama-sama dengan Sultan Zainal Abidin I, Sultan Terengganu yang pertama. Dari riwayat ini dapat kita membuat kesimpulan bahawa orang-orang Melayu Islam di Hulu Terengganu dalam tahun 1920 lagi, di bawah bimbingan Haji Abdur Rahman Limbong, sudah kenal jati diri, kenal terhadap haknya, kenal terhadap tanah air, dan kenal terhadap bangsa sendiri.
Oleh itu, bangsa penjajah Inggeris yang cuba campur tangan dalam pentadbiran tanah wajib dilawan. Kita patut mengucapkan jutaan terima kasih kepada ulama seperti Haji Abdur Rahman Limbong yang telah membuka mata putera-putera bangsa mengenali ajaran Islam yang sebenar sekali gus bangsa Melayu Islam adalah mempunyai harga diri jangan dapat ditipu daya oleh bangsa penjajah.
*Koleksi artikel  ALLAHYARHAM USTAZ WAN MOHD SHAGHIR ABDULLAH
——————————————————————————————————–
Tambahan:
Sebelum terbabit dengan kebangkitan penduduk menentang British, Tok Limbong yang dilahirkan sekitar 1880-an di Kampung Beladau Kolam, Kuala Terengganu, meluangkan sebahagian besar masanya mengendalikan perniagaan di pesisiran Laut China Selatan dan mengajar agama di beberapa tempat, termasuk di sebuah surau di Kampung Kubang Kurus, dekat Kuala Terengganu.Walaupun surau berkenaan tidak lagi wujud, penduduk setempat mengabadikan sebuah perigi lama di sebelah bekas tapak surau itu dengan nama “Telaga Limbong” kerana air perigi itulah digunakan Tok Limbong untuk bersuci diri setiap kali berada di kampung itu.
Pembabitan Tok Limbong ini dalam penentangan terhadap penjajah bermula apabila beberapa peraturan berhubung pemungutan hasil mahsul tanah dan hutan dikuatkuasakan oleh Sultan Terengganu di bawah tekanan Inggeris di Hulu Terengganu, Kuala Nerus dan Dungun pada sekitar 1921.
Di bawah peraturan itu rakyat ditegah menerokai tanah untuk tujuan pertanian dan dikehendaki memiliki pas atau lesen untuk mengambil daun mengkuang untuk membuat tikar, daun lerek dan buluh untuk membuat lemang, daun palas untuk membuat ketupat dan menebang sagu untuk patinya.
Peraturan yang menindas itu menyebabkan sekumpulan petani di Hulu Terengganu melancarkan bantahan dengan tidak mengendahkan larangan terhadap pengambilan tumbuh-tumbuhan liar itu sepanjang Julai dan Ogos 1921.Akibatnya, 43 orang daripada petani terbabit telah disaman dan dibicarakan di mahkamah rendah Kuala Terengganu atas tuduhan membuka tanah tanpa kebenaran.
Walaupun sibuk dengan urusan perniagaan dan dakwah, peristiwa itu menggamit Tok Limbong untuk tampil membantu. Lantas beliau memohon dan memperolehi lesen untuk membela nasib petani-petani berkenaan dalam perbicaraan yang menarik tumpuan ribuan rakyat Terengganu. Dengan menggunakan panduan daripada Quran dan sunnah Rasul, walaupun dalam perbicaraan yang dijalankan di mahkamah sivil, pihak pendakwa gagal mematahkan hujah-hujah yang dikemukakan Tok Limbong, sekali gus memberi kemenangan kepada 43 petani terbabit. Kemenangan sekali lagi berpihak kepada Tok Limbong ketika kes itu diulangbicara di mahkamah tinggi.
Tok Limbong yang berniaga menggunakan “perahu besar” dikatakan sedang berada dalam perjalanan dari Beserah di Pahang ke Legor di Thailand apabila sekumpulan penduduk yang terlalu benci dengan kehadiran Inggeris di tanahair mereka melancarkan kebangkitan bersenjata di Padang Kacong, Telemong, Hulu Terengganu pada 21 Mei 1928. Ia adalah susulan beberapa serangan yang menyaksikan antara lain pihak pejuang berjaya menawan balai polis Kuala Berang.
Dalam pertempuran di Padang Kacong itu, 12 penduduk kampung, termasuk ketuanya yang dikenali sebagai Tok Janggut (bukan Tok Janggut yang terbabit dalam kebangkitan menentang penjajah di Kelantan) terkorban akibat tembakan. Pihak Inggeris yakin Tok Limbong adalah dalang di sebalik kebangkitan itu dan terus mengenakan tekanan ke atas Sultan agar meletakkan Tok Limbong dalam tahanan.
Tok Limbong dipanggil menghadap Sultan Sulaiman di Istana Maziah, walaupun urusan perniagaan dan dakwahnya belum selesai ketika itu. Tanpa sebarang perbicaraan, Tok Limbong ditahan dan seterusnya dibuang negeri, mula-mula ke Singapura di bawah tahanan pihak berkuasa Negeri-negeri Selat dan selepas itu ke Mekah di mana beliau meninggal dunia 15 bulan kemudian.
Semasa di Mekah, beliau menginap di sebuah rumah wakaf berhampiran Masjidil Haram di mana beliau menghabiskan sisa-sisa hidupnya mengajar agama. Malangnya janji kerajaan negeri ketika itu untuk menghantarnya elaun bulanan jika beliau berangkat ke Mekah tidak pernah dikota.
Tidak banyak yang diketahui tentang apa yang berlaku selepas itu, terutama tentang harta benda dan urusan perniagaannya, kecuali generasi warisannya yang masih ramai boleh ditemui di sekitar Pulau Musang, Kuala Terengganu dan makam 12 pahlawan Melayu itu yang diabadikan di Padang Kacong, Kuala Telemong.
Walaupun sejarah tidak mencatatkan bahawa batang tubuh Tok Limbong pernah turun ke gelanggang tempur, yang pastinya semangat juang yang ditiup ke dalam sanubari orang Melayu ketika itu sedikit sebanyak turut mempengaruhi semangat generasi selepasnya untuk meneruskan perjuangan menentang penjajah sehingga negara mencapai kemerdekaan.

-10 NEGARA TERKAYA DI DUNIA-







10. Austria
Austria adalah negara pada kedudukan kesepuluh dalam senarai negara terkaya, dengan KDNK per kapita mencapai US $ 39,711. Negara di mana gula-gula dengan tanda dagangan PEZ ini ditemui, mempunyai populasi sebanyak 8.41 juta, dengan sebahagian besar berbahasa Jerman. Antara  industri utama Austria adalah pembinaan, makanan, dan logam.

9. Ireland
Ireland berada di kedudukan kesembilan, dengan KDNK per kapita mencapai US $ 39.999. Negara dengan jumlah penduduk sebanyak 4.58 juta orang ini menggantungkan ekonominya pada industri utama logam, makanan, dan tekstil.
8. Belanda
Dengan KDNK per kapita mencapai US $ 42.447, Belanda menduduki kedudukan kelapan, Runner up Piala Dunia 2010 ini dikenali untuk kadar pengangguran yang rendah, dengan populasi mencapai 16.68 juta. Antara industri utamanya merangkumi pertanian, logam, dan produk kejuruteraan.
7. Switzerland
Walaupun dunia mengenal Switzerland dari penemuan berupa pisau Swiss Army dan coklatnya lazat, Switzerland sebenarnya adalah negara yang bagus bagi pelabur.Mereka mendakwa KDNK per kapita mencapai US $ 46.424 dengan jumlah penduduk 7.86 juta orang. Ekonomi Switzerland berdasarkan industri pelancongan, mesin, dan bahan kimia.
6. Amerika Syarikat
Amerika Syarikat menduduki tangga keenam negara terkaya dengan KDNK per kapita US $ 47.084. Tanah kebebasan ini merupakan salah satu negara terpadat di dunia, dengan penduduk lebih dari 310 juta penduduk. Industri utamanya termasuk minyak bumi, baja, dan kenderaan bermotor.
5. Singapura
Satu-satunya negara di benua Asia Tenggara yang berjaya masuk senarai ini adalah Singapura, dengan KDNK per kapita mencapai US $ 56.797. Singapura adalah sebuah negara dengan 63 pulau dan rumah bagi 5,07 juta penduduk. Adapun industri utamanya merangkumi elektronik, kimia, dan perkhidmatan kewangan.
4. Norway
Sedangkan di kedudukan keempat negara terkaya adalah Norway, dengan KDNK per kapita mencapai US $ 56.920. Kerajaan Norway adalah salah satu daripada beberapa negara dunia yang masih diperintah seorang raja. Negara dengan populasi mencapai 4,97 juta orang ini wilayah strategik ekonomi ini, mempunyai minyak dan gas asli, dan pemprosesan yang bagus.
3. Emiriah Arab
Emiriah Arab dengan KDNK per kapita sebanyak US $ 57.774 menjadi negara terkaya ketiga dunia. Negara yang mempunyai Dubai Mall, pusat membeli-belah terbesar di dunia ini, terdiri dari tujuh amiriah dan dikawal oleh presiden. Emiriah Arab juga rumah bagi 8.260.000 orang dan mengkhususkan diri dalam minyak bumi, petrokimia, aluminium, dan semen.
2. Luxembourg
Di posisi kedua adalah Luxembourg, dengan KDNK per kapita US $ 89.562. Walaupun merupakan negara Eropah yang kecil, bahkan lebih kecil dari Rhode Island, Luxembourg mempunyai bahasa sendiri iaitu Luxembourgish. Selain menggunakan dua bahasa lain yakni Perancis dan Jerman. Penduduk di sini tidak banyak, hanya 0,51 juta orang. Sedangkan industri terbesar adalah perbankan, perkhidmatan kewangan, besi dan baja.
1.Qatar
Negara yang menduduki peringkat pertama terkaya berdasarkan GDP adalah Qatar, dengan KDNK mencapai US $ 91.379 per kapita. Negara penganjur Piala Dunia pada 2022 mendatang ini mempunyai populasi sebanyak 1,69 juta penduduk. Seperti banyak negara-negara Timur Tengah, pengeluaran minyak mentah dan penyulingan memainkan peranan besar bagi pendapatan negara ini.

-JENIS-JENIS BAS PALING UNIK DI DUNIA-

-anda mungkin terkejut dan kagum melihat bas2 di bawah..di sini ada beberapa jenis bas yng unik dan pelik untuk tatapan anda..sila lihat...
  • Bas sekolah klon
  • Bas terpanjang di dunia
  • Bas kereta api
  • Bas berbentuk kucing
  • Bas perahu
  • Bas gangstar sekolah..hehe
  • Bus sekolah buat keluarga
  • Bas +van
  • Bas Volkswagen
  • Bas +basikal...ini pun dikira bas juga..xsalah di INDIA..

-5 BUAH KAPAL KAYU TERBESAR DI DUNIA-

1-Wyoming (137.16 m)


kapal terbesar


-Kapal terbesar di dunia ini dibuat dari kayu dan dibangunkan pada tahun 1909 oleh perusahaan bernama Percy & Small. Kapal ini panjangnya 137,16 m dan beratnya diperkirakan 4.000 ton. Wyoming dilengkapi dengan mesin  Hyde dan mesin wap. Salah satu pelaburnya adalah Gubernor Negari Wyoming sehingga kapal diberi nama sebagai Wyoming. kos kapal ini hampir $ 175.000.
2-USS Dunderberg (115 m)
 kapal kayu terbesar-Kapal kayu terbesar kedua yang dibangunkan di New York, Amerika Syarikat. Panjangnya 115 meter, dengan kederasan 15 knot. Kapal itu dibangunkan untuk dijual kepada Angkatan Laut AS, meskipun kapal ini tidak sempat di gunakan sebelum perang American Libration War. The Dunderberg kemudian ditolak oleh angkatan laut Amerika Syarikat dan kemudian dimusnahkan pada tahun 1874.

3-Caligula’s Giant Ship
(104 m)
 caligula's
-Kapal ini digunakan untuk mengangkut barang di pelabuhan Santo Petrus dari Mesir atas perintah Maharaja Rom Caligula. Kapal Caligula’s Giant panjangnya 104 meter, biasanya membawa 800 kru awak2. Kapal itu juga disebut round ship.
4-Pretoria (103 m)
 kapal kayu terbesar
-Kapal Pretoria dibangunkan di West Bay City, Michigan. Tujuan utamanya adalah untuk digunakan di Great Lakes. Sebagai kapal terbesar keempat di dunia panjangnya 103 meter, lebar 13,3 meter dan 7 meter kedalaman. Kapal itu biasanya membawa 5.000 ton bijih besi, 175,000 gantang gandum, atau bahkan 300.000 gantang gandum. Sayangnya, kapal ini tenggelam kerana badai pada tahun 1905

5-Great Republic (102.1 m)
 kapal antik-Kapal itu rencananya akan dilancarkan pada 4 September 1853 tetapi kerana peningkatan harga pasaran dalam harga kayu, maka ditunda sampai 4 Oktober 1853. Dua bulan kemudian pada tanggal 27 Desember kapal itu terbakar dan hampir rosak total oleh api. Kapal itu dijual kepada Kapten Nathaniel Palmer kemudian dibangun kembali dan dimodifikasi. Great Republic kemudian beralih ke Denmark ketika dibeli oleh Merchants’ Trading Company. Memiliki kapasiti untuk membawa barang seberat 5.000 ton dengan perkiraan kecepatan 19 kn (35,2 km / jam). Kapal tua ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1872.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...