Wednesday, February 6, 2013

ADAT POTONG JARI

Salam kepada semua,
Jika ada seseorang anggota keluarga kita meninggal dunia, paling tidak kita akan hanya menangis atau berdukacita atas kehilangan mereka. Tetapi lain pula halnya dengan sebuah puak di pergunungan tengah Papua (Wamena).

Ungkapan kesedihan akibat kehilangan salah satu anggota keluarga untuk puak Balim Jayawijaya tidak hanya dengan menangis saja. Mereka melumuri tubuh mereka dengan lumpur dan yang paling sadis atau tidak masuk akal ialah , mereka juga memotong sebatang dari jari tangan mereka tanda perkabungan.

Adat primitif ini dilakukan apabila ada anggota keluarga terdekat seperti suami, isteri, ayah, ibu, anak, kakak, atau adik meninggal dunia sebagai tanda eskpresi perasaan sedih, satu jari mereka dipotong untuk melambangkan kepedihan dan sakitnya bila kehilangan anggota keluarga yang dicintai.
Lazimnya pemotongan ini dilakukan oleh kaum ibu dan ia seperti bermaksud untuk mencegah dari terulangnya kembali malapetaka yang telah meragut nyawa seseorang ahli di dalam keluarga mereka.
Pemotongan jari dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang memotong jari dengan menggunakan alat tajam seperti pisau, parang, atau kapak. Cara lainnya adalah dengan mengikat jari dengan seutas tali beberapa waktu lamanya sehingga jaringan yang terikat menjadi mati kemudian dipotong.

Namun kini adat ‘potong jari’ ini sudah kurang diamalkan oleh mereka disebabkan oleh kerana pengaruh agama yang telah tersebar sehingga ke pelosok daerah di Papua. Namun dipercayai di sesetengah tempat amalan itu masih dilakukan terutama di kawasan pendalaman hutan Papua.- Sumber


No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...