Thursday, January 3, 2013

KERAJAAN ISMAHAYANA LANDAK(1275-KINI)


Kerajaan Ismahayana Landak adalah sebuah Kerajaan yang saat ini berlokasi di Kabupaten Landak , Kalimantan Barat . Keraton Ismahayana Landak memiliki kronik Sejarah yang relatif panjang, meskipun sumber-sumber bertulis yang membuktikan Sejarah Kerajaan ini bisa dikatakan sangat Terhingga. Sama halnya dengan sumber dari cerita-cerita rakyat yang Appear di Ngabang, Kalimantan Barat, tempat di mana Kerajaan ini berada. Kendati demikian, arkeologis Bukti-Bukti berupa bangunan Istana Kerajaan (keraton) kepada atribut-atribut Kerajaan yang masih dapat kita Daftarkan diri hingga Kini dan juga buku Indoek lontar Keradjaan Landak yang Ditulis bergantung kepada keputusan oleh TIKI Soeloeng Lelanang (raja ke-19) pada tahun 1942, sesungguhnya manusia itu menyaksikan cukup memadai untuk membuktikan perjalanan panjang Kerajaan ini yang secara garis Besar terbagi ke dalam dua FASA, yakni FASA FASA Hindu dan Islam, ini telah dimulai Kehormat di Royal tahun 1275 M.

 Jangkamasa Pemerintahan

Jangkamasa Pemerintahan Kerajaan ini di bagi ke dalam empat periode dari dua FASA, yaitu: FASA Hindu

  • Kerajaan Landak di Ningrat Batur (1292-1472)
FASA Islam
  • Kerajaan Landak di Mungguk Ayu (1472-1703)
  • Kerajaan Landak di Bandong (1703-1768)
  • Kerajaan Landak di Ngabang (1768-sekarang)
  •  
  • Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan Kerajaan Ismahayana Landak Kira-Kira mencakup seluruh Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pada tiga periode awal, secara geografi wilayah yang dikuasai Kerajaan ini meliputi daerah Sepanjang Sungai Landak berikut Sungai-Sungai kecil yang merupakan cabang darinya. Sungai yang merupakan juak Sungai Kapuas ini memiliki panjang sekitar 390 km. Dalam perkembangannya kemudian, cakupan wilayah kekuasaan Landak semakin luas kepada daerah-daerah pedalaman. Jika dibayangkan dengan kondisi saat ini, Kira-Kira batas wilayah Kerajaan Landak menyerupai wilayah Kabupaten Landak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau di sebelah timur; Kabupaten Pontianak di Sisi barat; Kabupaten Bengkayang di bahagian utara dan bahagian selatan oleh Kabupaten Ketapang. Ditengarai bahwa gak pernah buka Tumpuan para pendahulu Kerajaan Landak memilih bantaran Sungai Landak sebagai tempat bermukim adalah karena di Sepanjang Sungai ini memiliki Keupayaan HARTA alam yang luar biasa, yakni intan dan emas. Usman [1] mengatakan bahwa intan terbesar yang pernah dijumpai dan dimiliki oleh Kerajaan Landak bernama Palladium Intan Kubi (intan ubi) Berat dengan 367 karat. Setelah penemuan itu, intan tersebut diberi nama sebagai Intan Danau Raja. Intan ini dijumpai tatkala Raden Nata Pangeran Tua Sanca Nata SBH Tua (1714-1764) bertahta sebagai raja Landak ke XIX di Bandong. Lanjut, sebagai sebuah Kerajaan, Landak tidak menutup diri dengan dunia luar. Kerajaan ini Justru Aktif menjalin Perhubungan dengan Kerajaan-Kerajaan lain di sekitar Kalimantan Barat. Ratio yang ditegakkan adalah Perhubungan kekerabatan, seperti dengan Kesultanan Sambas Alwazikhubillah, Kerajaan Mempawah Amantubillah, Kerajaan Sanggau, Kerajaan Matan, dan Kerajaan TayƤn. [2]

 Silsilah

Silsilah Raja-raja Kerajaan Landak dibagi menjadi empat periode Pemerintahan serta dua FASA Agama: Hindu dan Islam. Keempat periode yang dimaksudkan berkiblat pada keberadaan Istana Kerajaan Landak yang tercatat pernah menempati empat lokasi berbeda.

 FASA Hindu

  • Kerajaan Landak di Ningrat Batur (1292-1472)
  1. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali I
  2. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali II
  3. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali III
  4. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali IV
  5. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali V
  6. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali VI
  7. Ratu Sang Nata Musabaqah Pali VII

 FASA Islam

  • Kerajaan Landak di Mungguk Ayu (1472-1703)
  1. Raden Adipati Raja Iswaramahayan Karang Tanjung Tua atau Raden Abdul Kahar (1472-1542) (masuk Islam pada periode ini di Kerajaan Landak)
  2. Raden Pati Karang Raja Adipati Karang Tanjung Muda (1542-1584)
  3. Raden Cili (Tjili) Pahang Tua Raja Adipati Karang Sari Tua (1584-1614)
  4. Raden Karang Tedung Tua (wakil raja) Raja Adipati Karang Tedung Tua (1614-1644)
  5. Raden Cili (Tjili) Pahang Raja Muda Adipati Karang Sari Muda (1644-1653)
  6. Raden Karang Tedung Muda (wakil raja) Raja Adipati Karang Tedung Muda (1.679-1.689)
  7. Raden Mangku Tua (wakil raja) Raja Mangku Bumi Tua (1679-1689)
  8. Raden Kusuma Agung Tua (1689-1693)
  9. Raden Mangku Muda (wakil Raja) Pangeran Mangku Bumi Muda (1.693-1.703)
  • Kerajaan Landak di Bandong (1703-1768)
  1. Raden Kusuma Agung Muda (1703-1709)
  2. Raden Purba SBH (wakil raja) Pangeran Purba SBH (1709-1714)
  3. Raden Pangeran Tua Nata Sanca Nata SBH Tua (1714-1764)
  4. Raden Anom Jaya SBH (wakil raja) Pangeran Anom Jaya SBH (1764-1768)
  • Kerajaan Landak di Ngabang (1768-sekarang), dengan kepala negara bergelar Paduka Panembahan dan kepala Pemerintahan bergelar Paduka Pangeran [3]
  1. Raden Pangeran Muda Nata Sanca Nata SBH (1768-1798)
  2. Raden Bagus Nata SBH (wakil raja) Ratu Answer Nata SBH (1.798-1802)
  3. TIKI Husin (wakil raja) TIKI Husin SUTA Wijaya (1802-1807)
  4. Aliuddin Panembahan TIKI Muhammad (1807-1833)
  5. Haji TIKI Ismail (wakil Panembahan) Pangeran Mangkubumi Haji TIKI Ismail (1833-1835)
  6. Panembahan TIKI Mahmud Akamuddin (1835-1838)
  7. Ya Gelombang Unus (wakil Panembahan) Pangeran Temenggung SBH (1838-1843)
  8. Panembahan TIKI Muhammad Amaruddin Ratu Answer Adi Muhammad SBH (1843-1868)
  9. TIKI Doha (wakil Panembahan) (1868-1872)
  10. Panembahan TIKI Abdulmajid SBH kasim II (1872-1875)
  11. Haji TIKI Andut Muhammad Tabri (wakil Panembahan) Pangeran Wira Nata SBH (1875-1890)
  12. TIKI Ahmad (wakil Panembahan) Pangeran Mangkubumi TIKI Ahmad (1890-1.895)
  13. Panembahan TIKI Abdulazis SBH Akamuddin (1895-1899) [4]
  14. TIKI Bujang Isman Tajuddin (wakil Panembahan) Pangeran Mangkubumi TIKI Bujang (1.899-1.922)
  15. Panembahan TIKI Abdul Hamid (1922-1943)
  16. TIKI Sotol (wakil Panembahan) (1943-1945)
  17. Haji TIKI Mohammad Appandi Ranie (wakil Panembahan) Mohammad TIKI Pangeran Mangkubumi Appandi Ranie Setia Negara (1946, hanya sekitar 4 bulan berkuasa)
  18. Pangeran Ratu Haji TIKI Amiruddin Hamid (?)
  19. Drs. TIKI Suryansyah Amiruddin, M.Si. Pangeran Ratu Keraton Landak (2000-sekarang)

 Rujukan

  1. ^ Othman, 2007: 4-5
  2. ^ Othman, 2002: 18-21
  3. ^ (Belanda) van Eysinga, Philippus Pieter Roorda (1841). Handboek der tanah-en volkenkunde, geschiedtaal, aardrijks-en staatkunde von Nederlandsch Indie . 3 . Van Bakkenes. hlm. 
  4. ^ http://resourcessgd.kb.nl/SGD/18981899/PDF/SGD_18981899_0000783.pdf

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...