Aipysurus laevis | |
---|---|
Conservation status | |
Scientific classification | |
Kingdom: | Animalia |
Phylum: | Chordata |
Subphylum: | Vertebrata |
Class: | Reptilia |
Order: | Squamata |
Suborder: | Serpentes |
Family: | Elapidae |
Genus: | Aipysurus |
Species: | A. laevis |
Binomial name | |
Aipysurus laevis Lacépède, 1804 |
- Common names: olive sea snake, golden sea snake.[1]
habitat
terdapat dengan banyak di lautan air panas di Indo-Pacific di mana habitat utama ialah terumbu karang.
Gigi
tajam, kecepatan dan kejutan bukan hanya alat untuk berburu di laut;
racun juga bisa membunuh, dan di antara hewan yang paling berbisa di
bumi adalah ular laut zaitun. Ini
adalah ular yang paling beracun di laut, dengan satu gigitan dikatakan
dapat memberikan cukup racun untuk membunuh 20 orang lelaki dewasa. Taring
berongga kecil berisi dua racun yang berbeza: sebuah neurotoxin yang
mempengaruhi saraf dan myelotoxic mempengaruhi jaringan, yang gabungan
dapat menyebabkan kematian cepat. Ular laut zaitun memiliki rasa yang baik bau dan juga memiliki senjata ekstra tersembunyi untuk memanggil. Di ekornya ada sel-sel saraf yang sensitif terhadap cahaya yang mengambil refleksi ikan, memberikan satu set "mata". Bahaya
bagi para penyelam scuba terjadi ketika ular itu naik ke permukaan
untuk bernafas dan mencari makanan di atas permukaan, menyeberang jalan dengan penyelam.
Subspecies
Subspecies[2] | Authority[2] | Common name[1] | Geographic range |
---|---|---|---|
A. l. laevis | Lacépède, 1804 | Olive sea snake | |
A. l. pooleorum | H. M. Smith, 1974 | Shark Bay sea snake |
No comments:
Post a Comment