Wednesday, January 9, 2013

KERAJAAN PEJANGGIK(1648-1841)

.BERDIRINYA PEJANGGIK 
Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas di Bumi Sasak, terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik disebabkan kerana kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengekalkan keamanan dan hubungan yang baik  ternyata tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitarnya. Maka kerajaan Pejanggik pun melepaskan diri dari Selaparang.Berbeza dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung meluaskan pengaruh dan hubungan yang lebih baik dengan kerajaaan lain di sisnya, akan tetapi  sebab utamanya adalah keadaan kawasan kerajaannya yang lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit .Berdirinya kerajaan

Pejanggik bermula dan perlantikan Deneq Mas Putra Pengendengan Segara  Katon di daerah Rambitan.Beliau didampingi oleh puteranya, Deneq Mas Komala Sempopo,yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga1 30 November 1648M. Sejak itulah tercatat bahawa kerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan yang pesat.

.BERKEMBANGNYA PEJANGGIK 

Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau berkawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama PutriMas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja di Selaparang menyedari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yang merupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka  kepada  Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemerintahan Sasak di bumi  Sasak.Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di kerajaan Selaparang semakin tersinggung.Bergabungnya Arya Banjar Getas membuatkan Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justeru menyebabkan semakin renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. Kerajaan Pejanggik pun mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnyas eperti Langko, Sokong, Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko,Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan Selaparang iaitu  Pemban. Semua. itu juga merupakan hasil kepintaran  Arya Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun mendapat gelaran  tanirihan iaitu  "Surengrana" dan "DipatiPatinglanga" .Secara bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh Arya Banjar Getas adalah seperti berikut:

 1. Melakukan pembahruan ke dalam Pejanggik  

 2.Melemahkan Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
  
3.Menewaskan secara halus kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayah seperti Kopang, Langko, Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong; Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, baru kemudian masuk ke Selaparang
  
4.Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi yang amat licik dengan menyerahkan keris sebanyak 33 buah kepada raja Pejanggik,lalu mengarak  keliling dan menyerahkannya kepada para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing. Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan  loyaliti  tunggal kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai gerakan tersebut langkah demi langkahdisebut Politik Rerepeq. Bila ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik sangat mantap dan kauat, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuh oleh Arya Banjar Getas dianggap sebagai pegkhianatan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun di bumi Sasak.

KERUNTUHAN PEJANGGIK 

Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh Pemban Mas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak berperanan sebagai seorang ayah yang baik kepada seorang raja yang mampu membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang banyak memperingatkan putranya (MerajaKusuma) atas ancaman Selaparang kerana terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang membawa 33  keris sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik.Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang tersebut di percayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan Putri Kentawang, Arya Banjar Getas temyata juga memiliki keinginan yang mendalam, untuk mempersuntingkannya. Oleh kerana itu, AryaB anjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak secucuk  bersanding dengan raja. Laporan tersebut dianggap positif sehingga Putri Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar Getas.Setelah terjadi perkawinan Arya  Banjar Getas dengan. PutriKentawang, raja Pejanggik sempat melihat Putri Kentawang.Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan jatuh cinta. Untuk mendapatkan Putri Kentawang, Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi. Dengan kepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik menodai Putri Kentawang. Sepulangannya dari menjalankan misi, kejadian tersebut di laporkan Putri kentawang kepada suaminya, Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar.Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karang asem Bali, sehingga Pejanggik dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan,kemudian meninggal dunia di Ujung Karang asem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan diri ke Sumbawa.Penyerangan Karang asem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan.Semua kerajaan menyerah tanpa bersyarat dan melawan.Setelah Anak Agung Karangasem bersekutu dengan Arya Banjar Gems, satu persatu kawasan   se-Lombok digempur. Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas dengan meminta bantuan Karang Asem untuk menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan Arya Banjar Getas dan Karang asem dalam peperangan di Tanaq Beaq menyebabkan hubungan keduanya semakin baik.Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah sumpah bahwa mereka akan selalu bergandingan tangan secara damai turun-temurun. Kemudian keduanya membuat perjanjian yang dikenal dengan "Perjanjian Timur dan Barat Juring". Isi perjanjian tersebuta adalah, untuk bahagian barat dimiliki dan dikuasai oleh Karang asem sedangkan bahagian sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh Arya Banjar Getas.Batas antara kedua bahagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta Penanteng Aik, Pelambik, Ranggagata, dan Belongas. Raja Karang asem menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian dipindah ke Mataram. Sedangkan Arya Banjar Getas mendirikan kerajaannya di Memelaq dan menguasai wilayah Batu Kliang, Puyung serta Praya.
BERKEMBANGNYA KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS (1740-1841)

Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar Getas adalah menguasai dan meluaskan wilayah kekuasaannya ke wilayah-wilayah Pejanggik yang pernah dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan Arya Banjar Getas adalah membangunkan masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam secara murni, rakyatnya tidak dipungut cukai.Selama pernerintahannya, Arya Banjar Getas membagikan wilayah kekuasaan kepada putera-putreinya maupun menantunya iaitu: 

1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan diberi wilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke laut sebelah timur.
2.Raden Juruh diberi kekuasaan untuk memerintah di Batukliang,
Akan tetapi, kerjasama Arya Banjar Getas dengan Karang asem Bali tidak mendapatkan restu dari datu-datu di daerah  Lombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak datu-datuyang melakukan pemberontakan, antara lain:
1. Pemberontakan Datu Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja ini menyerbu Pringgabaya namun serangan itu dapat ditahan dan keduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2. Pemberontakan Datu Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3. Pemberontakan Datu Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas kera na pengkhianatan saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725 M.
4. Pemberontakan Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dan oleh  sebahagian rakyatnya  di Sekarbela, Dasan Agung dan Rembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam menangkal setiap serangan dari luar adalah hasil bantuan Gusti Ketut Karang asem.
 KERUNTUHAN KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS 
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya Banjar Getas adalah:
1. Banyak kekacauan terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangunkan dan memantapkan wilayah kekuasaannya sebagaima yang perlu di lakukan.
2. Karang asem ingkar janji terhadap sumpah yang pernah dilakukan.  Banyak wilayah kekuasaan Arya Banjar Getas yang diambil alih.
3. Ketika Arya Banjar Getas meninggal, putra-putra penggantinya kurang memiliki kemampuan dalam memantapkan  kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah:
1.Raden Ronton.Dalam kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotanaya  ke hutan Berora yang berubah menjadi adi Praya.
2. Raden Lombok memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putera bernama Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq Bangli terjadi pemberontakan Demung Selaparang yang dibantu oleh komplot lanun laut.Untuk menumpaskan pemberontakan itu diperintah kanlah bapa saudaranya Deneq Bangli untuk mengejar komplot  lanun laut itu sampai ke Sumbawa. Dalam pengejaran ini, sesampai di Labuan Lombok, bapa saudara Deneq Bangli menderita sakit kemudian meninggal dunia di Ketangga. Beliau disebut Raden Hang Ketangga. Dene' Banglidiganti oleh puteranya bernama Raden Mumbul.
3. Raden Mumbul Raden Mumbul gugur dalam suatu perang tanding dengan Demung Bone Mamben memperebutkan seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia digantikan Raden Wiratmaja.
4. Raden Wiratmaja Pada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya banyak mendapatkan tekanan dari Karang asem. Karang asem memaksa rakyat membayar ufti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I ini merupakan titik awal berakhirnya kerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada tahun 1841 M. Dengan demikian, pada akhir abad ke-18
sampai permulaan abad ke 19 M,kerajaan Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di Bali.Kerajaan Karang asem Lombok Bahagian Barat membentuk kerajaan Mataram dan kerajaan Singasari. Pada era inilah terjadi migrasi besar-besaran orang-orang Bali ke pulau Lombok

1 comment:

Unknown said...

jika ada yang sudi kongsi sejarah pejanggik sebenar silakan berkongsi ye..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...