Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan kadang-kadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.
Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibukota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).
Raja/sultan yang memerintah
- Raja Alam (1830-1836)
- Bungkoh (tahun tidak diketahui)
- Muhammad Jalaluddin bin Alam ( ... - 1849)
- Muhammad Hasyik Syarifuddin bin Alam (1849 - 1869)[3]
- Muhammad Adil Jalaluddin bin Muhammad Jalaluddin (1869 - 1881)
- Abdullah Muhammad Khalifatullah Bayanuddin bin Muhammad Jalaluddin (1881 - ...)
- Datuk Ranik ( ... - 1921)
- Muhammad Aminuddin (Datuk Ranik) (1921 -1960 ...)
- ^ (Indonesia)Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah. Kaltim Pos, 17 Agustus 2003
- ^ (Belanda) Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. D. A. Thieme. hlm. 2. http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA9#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false.
- ^ (Belanda) Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniƫn, Volume 13, 1853
No comments:
Post a Comment