Monday, November 26, 2012

ULAR SIPUT KEELED

Ular Siput
Ular siput, dari Darmaga, Bogor
Ular siput,
dari Darmaga , Bogor
Pengelasan Saintifik
Kelas: animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili: Colubridae
Genus: Pareas
Spesies: P. carinatus
Binomial Nama
Pareas carinatus
Wagler, 1830
Ular siput ( Pareas carinatus ) adalah sejenis ular kecil dari anggota suku dikhaskan Colubridae. Dinamai demikian baik kerana Mangsa utamanya adalah  siput kecil, maupun kerana gerakannya yang lambat seperti mangsanya itu. Dalam bahasa Inggeris ular ini Dikenali sebagai keeled slug-ular atau keeled slug ular makan , merujuk pada sisik-sisik vertebralnya ( keeled ).

 Pengenalan


Kepala dan Leher
Ular kecil yang bertubuh ramping, cenderung kurus. Panjang Tubuh jumlah hingga sekitar 60 cm . Coklat kusam, coklat muda atau coklat kekuningan Agak di Sisi sebelah atas, dengan Belang-Belang hitam yang tipis dan samar-samar di Sepanjang tubuhnya, kecuali pola X memanjang berwarna hitam tegas di atas tengkuk. [1] Sisi bawah Tubuh (berkenaan dgn perut) kuning atau kekuningan, dengan bintik-bintik Halus gelap atau kemerahan. Kepala menjendol besar dengan moncong tumpul Agak XChat. Mata relatif besar, dengan iris berwarna kuning kecoklatan. Ekor kurus meruncing.

Tersamar di antara serasah dedaunan
Ular ini tidak memiliki celah Saksama di antara Komunikasi di-Komunikasi di [2] dagunya ( alur mental ). Di antara Komunikasi di hidung (hidung) dan mata terdapat dua buah Komunikasi di, yakni Loreal dan preokular. Perisai bunyi bibir (bibir) atas 7-9 buah, dipisahkan dari mata oleh 2-4 sisik kecil-kecil. Sisik-sisik dorsal (punggung) dalam 15 deret di tengah badan, sisik-sisik vertebra (yang paling atas, di atas Tulang punggung) sedikit membesar dan berlunas Pamah . Perisai-Komunikasi di berkenaan dgn perut (perut) berjumlah 170-184 buah; Komunikasi di anal (dubur) tunggal; Komunikasi di subkaudal (bawah ekor) 60-88 buah, tak berpasangan. [1]

 Kebiasaan,  dan penyebaran

Aktif di malam hari ( nokturnal ), ular siput biasa ditemui di hutan-hutan Dataran Pamah dan hutan pergunungan yang Lembap, persekitaran perkebunan hingga ke dekat Pemukiman. Sering memanjat vegetasi Penutup tanah di tempat-tempat lembap, ini ular memburu dan memangsa Fleet siput dan siput tak bercangkang. Tak jarang pula ular ini dijumpai menjalar perlahan di lantai hutan dan di dekat batang udara. Nota dari Berastagi menunjukkan bahwa ular ini didapati hingga ketinggian 1,300 m dari aras laut. Ular siput bertelur hingga 8 butir Kelulusan. [3]
Ular ini tidak berbisa, Sebaliknya tak dapat menggigit Manusia. Akan tetapi perilakunya ketika merasa terancam mirip dengan ular berbisa; Leher dan Tubuh bahagian depan ditarik melengkung membentuk Huruf S, kemudian secepat Menggemparkan ular ini mematuk ke depan. Namun sesungguhnya manusia itu menyaksikan mulutnya terlampau sempit untuk membuka dan menggigit Ujung jari sekalipun. Dengan demikian sebetulnya Gerakan itu hanya berfungsi untuk menakut-nakuti si pengganggu belaka, tanpa dapat melukai sedikitpun.
Celakanya, karena perilakunya itu ular siput kerap dibunuh orang. Karena lambannya, ular ini juga tidak jarang tergilas kendaraan ketika menyeberang jalan atau Sebaliknya tidur bergelung di jalan yang hangat di waktu malam. Pareas carinatus memiliki dua anak jenis [3] [4] :

 Jenis yang serupa

Ular siput Belang ( Pareas nuchalis ) memiliki perisai-perisai, Bentuk Tubuh dan perilaku yang amat serupa dengan Pareas carinatus . Keduanya SULIT untuk dibedakan, kecuali dengan menghitung jumlah sisik-sisiknya. P. nuchalis memiliki 8-9 Komunikasi di atas bunyi bibir, 207-218 berkenaan dgn perut Komunikasi di, dan 105-108 Komunikasi di subkaudal. Ular ini dijumpai Terhingga ( endemik ) di Borneo, hutan-hutan di Dataran Pamah tidak lebih dari ketinggian 500 m dari aras laut. [5]

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...