Makhluk besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkaukan. Di Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Tidak jelas apakah itu species baru dari monyet ataukah sebuah missing link dari evolusi manusia?
Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik fikiran semua manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.
Ada atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto, dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah bahwa mereka ada. Tidak pernah ditemukan kesannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup atau mati.
Baru2 ini 2 orang pemburu mengklaim telah menemukan mayat sang raksasa itu di wilayah utara Georgia, negeri bahagian Amerika Syarikat. Kedua pemburu yang tidak disebut namanya itu adalah teman dari Tom Biscardi, pimpinan “Penjejak Bigfoot”, sebuah kelompok yang sejak lama memang mencari jejak mahluk legenda ini.
Bigfoot adalah mahluk legendaris yang sampai sekarang belum benar-benar boleh dibuktikan apakah memang ada atau hanya sekadar khayalan penulis fiksyen. Khabar penemuan Bigfoot ini segera menarik minat ribuan orang yang bergegas mengakses tapak kelompok Biscardi (www.searchingforbigfoot.com). Hasilnya, tapak itu crash kerana tak kuat menanggung beban banyaknya pengakses.
No comments:
Post a Comment